
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Senin (13/10) sebagai hari yang luar biasa bagi Timur Tengah setelah ia dan sejumlah pemimpin kawasan menandatangani deklarasi untuk memperkuat gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Kesepakatan itu diteken hanya beberapa jam setelah pertukaran sandera dan tahanan antara Israel dan Hamas terlaksana.
Trump melakukan kunjungan singkat ke Israel sebelum menuju Mesir. Di Tel Aviv, ia menyampaikan pidato di parlemen Israel dan memuji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Seusai itu, ia terbang ke Mesir untuk menghadiri KTT Gaza. Ia bersama para pemimpin dari Mesir, Qatar dan Turki menandatangani deklarasi sebagai penjamin implementasi kesepakatan.
"Ini hari yang luar biasa bagi dunia. Ini hari yang luar biasa bagi Timur Tengah," kata Trump saat lebih dari 20 pemimpin dunia berkumpul di resor Sharm el-Sheikh.
"Dokumen itu akan menguraikan aturan dan regulasi dan banyak hal lain," ujarnya sebelum menandatangani sambil menegaskan dua kali bahwa dokumen itu akan bertahan.
Pertukaran Sandera dan Tahanan
Sebagai bagian dari rencana Trump untuk mengakhiri konflik Gaza, Hamas pada Senin (13/10) membebaskan 20 sandera terakhir yang masih hidup setelah dua tahun penahanan. Sebagai balasan, Israel melepaskan 1.968 tahanan, sebagian besar warga Palestina, berdasarkan data dari dinas penjara.
"Dari 7 Oktober hingga minggu ini, Israel telah menjadi bangsa yang berperang, menanggung beban yang hanya dapat ditanggung oleh rakyat yang bangga dan beriman," tambah Trump dalam pidatonya di parlemen Israel, yang disambut tepuk tangan meriah.
"Bagi begitu banyak keluarga di negeri ini, sudah bertahun-tahun sejak Anda merasakan satu hari pun kedamaian sejati," sebutnya.
"Tidak hanya bagi warga Israel, tetapi juga bagi warga Palestina dan bagi banyak orang lain. Mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan ini akhirnya berakhir," lanjutnya.
Sambutan di Lapangan
Di Tel Aviv, massa yang mendukung keluarga para sandera menyambut kabar pembebasan dengan haru, tangis, dan nyanyian, meski duka bagi mereka yang kehilangan tetap terasa.
Sementara itu, di Ramallah, Tepi Barat, kerumunan besar menyambut kedatangan bus pertama yang membawa tahanan yang dibebaskan. Beberapa warga terdengar meneriakkan Allahu akbar sebagai ungkapan syukur.
Di Khan Younis, Gaza selatan, warga memanjat bus Palang Merah yang bergerak lambat demi menyambut orang-orang terdekat mereka yang kembali dengan pelukan dan ciuman mengiringi momen tersebut. (New Arab/I-2)