Trump Minta Militer AS Kembali Uji Coba Nuklir, Akhiri Moratorium 32 Tahun

1 week ago 7
Trump Minta Militer AS Kembali Uji Coba Nuklir, Akhiri Moratorium 32 Tahun Presiden Donald Trump memerintahkan militer AS untuk kembali menguji senjata nuklir demi menyaingi Rusia dan Tiongkok, mengakhiri moratorium sejak 1992.(White House)

PRESIDEN Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir. Sebuah langkah yang menandai perubahan besar dalam kebijakan pertahanan AS setelah lebih dari tiga dekade moratorium.

“Karena program uji coba dari negara lain, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk memulai pengujian senjata nuklir kita secara setara,” tulis Trump di media sosial menjelang pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.

Trump menyebut, Amerika Serikat memiliki jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia, disusul Rusia di posisi kedua dan Tiongkok di urutan ketiga. Namun, menurutnya, program nuklir Tiongkok “akan menyamai kita dalam lima tahun ke depan.”

AS terakhir kali melakukan uji coba senjata nuklir pada 23 September 1992 di fasilitas bawah tanah di Negara Bagian Nevada. Proyek yang diberi nama Divider itu merupakan uji coba ke-1.054 sepanjang sejarah, menurut catatan Los Alamos National Laboratory, lembaga yang berperan besar dalam pengembangan bom atom pertama dunia.

Langkah Trump ini muncul hanya beberapa hari setelah ia mengecam Rusia atas pengujian rudal bertenaga nuklir yang dikabarkan memiliki jangkauan tak terbatas.

Dalam unggahan yang sama, Trump mengakui “kekuatan destruktif luar biasa” dari senjata nuklir, tetapi mengatakan bahwa ia “tidak punya pilihan lain” selain memperbarui dan memodernisasi arsenal nuklir AS selama masa jabatannya. Ia juga menegaskan bahwa proses pengujian akan dimulai segera, meski tanpa menjelaskan detail pelaksanaannya.

Keputusan ini menjadi pembalikan dari kebijakan lama Amerika Serikat, yang sejak era Presiden George H.W. Bush menghentikan semua uji coba nuklir setelah berakhirnya Perang Dingin.

Lokasi pengujian di Nevada Test Site, sekitar 105 kilometer di utara Las Vegas, masih dikelola oleh pemerintah AS. Menurut National Museum of Nuclear Science and History, situs itu “dapat diaktifkan kembali untuk pengujian nuklir jika dianggap perlu.”

Pengumuman Trump muncul beberapa saat sebelum Xi Jinping mendarat di Korea Selatan, ketika Trump masih berada di helikopter Marine One menuju Bandara Internasional Gimhae untuk menyambut pemimpin Tiongkok tersebut.

Langkah ini diperkirakan akan memicu ketegangan baru di panggung global, terutama di tengah persaingan strategis antara AS, Rusia, dan Tiongkok dalam bidang pertahanan dan teknologi nuklir. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |