Trump Kecewa akibat Serangan Rusia Berlanjut terhadap Ukraina

3 hours ago 3
Trump Kecewa akibat Serangan Rusia Berlanjut terhadap Ukraina Serangan Rusia di Ukraina.(Al Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan sangat kecewa atas serangan rudal Rusia yang terus berlanjut terhadap Ukraina di tengah negosiasi perdamaian.

"Saya sangat kecewa karena rudal-rudal terbang melewati Rusia, sangat kecewa," kata Trump kepada wartawan sebelum menaiki Air Force One di Bandara Kota Morristown di Morristown, New Jersey, seperti dilansir Anadolu, Senin (28/4).

Dia juga menyampaikan terkejut akibat pengeboman yang terus berlanjut selama perundingan tersebut.

Ketika ditanya yang diharapkannya dari Presiden Rusia Vladimir Putin, ia minta penghentian serangan terhadap Ukraina.

"Ya, saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan. Saya rasa kami memiliki batasan kesepakatan dan saya ingin dia menandatanganinya, menyelesaikannya, dan kembali menjalani hidup," sebutnya.

Ketika seorang wartawan bertanya, "Apakah Anda percaya pada Presiden Putin?" 

Trump menjawab, "Saya akan memberi tahu Anda dalam waktu sekitar dua minggu," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Trump juga membahas pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Vatikan di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus, pertemuan tatap muka pertama mereka sejak pertemuan panas di Gedung Putih pada bulan Februari.

"Saya rasa pertemuan itu berjalan dengan baik. Kita lihat saja apa yang terjadi dalam beberapa hari ke depan," katanya. Ia menambahkan hubungannya dengan pemimpin Ukraina tidak pernah buruk.

Trump menggambarkan Zelensky sebagai sosok yang lebih tenang selama diskusi mereka di Vatikan.

"Saya pikir dia memahami gambarannya dan saya pikir dia ingin membuat kesepakatan. Saya tidak tahu apakah dia ingin membuat kesepakatan (sebelumnya)," katanya.

Mengenai pembicaraan nuklir dengan Iran, Trump menyatakan optimismenya.

"Situasi Iran, menurut saya, berjalan dengan sangat baik. Saya rasa kesepakatan akan tercapai di sana. Kita akan mendapatkan sesuatu tanpa harus menjatuhkan bom di mana-mana," sebutnya.

Trump telah mengancam tindakan militer terhadap Iran jika perjanjian baru tidak dicapai untuk menggantikan kesepakatan nuklir 2015 yang ditengahi selama pemerintahan Barack Obama.

Dia telah berulang kali menekankan bahwa Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |