
PERDANA Menteri Mark Carney mengungkapkan presiden AS Donald Trump mengangkat isu menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS dalam sebuah percakapan telepon pada 28 Maret. Carney sebelumnya tidak membagikan detail percakapan tersebut, menurut laporan Globe and Mail.
“Presiden sering membahas ini. Dia membahasnya kemarin. Dia juga pernah membahasnya sebelumnya,” kata Carney dalam konferensi pers kampanye, Kamis (24/4).
Carney menambahkan, “Saya katakan bahwa dia memang membahasnya. Dia memikirkan hal-hal ini. Ini bukanlah berita baru.”
Kanada akan mengadakan pemilu pada Senin. Kebijakan tarif Trump serta wacana menjadikan negara tetangga utara AS itu bagian dari Amerika Serikat menjadi isu krusial dalam pemilihan ini.
“Untuk lebih jelasnya, seperti yang sudah saya katakan kepada siapa saja yang mengangkat isu ini baik secara pribadi maupun publik, termasuk presiden, ini tidak akan pernah terjadi,” tambah Carney.
Pada Rabu, Trump mengatakan dia sudah beberapa kali berbicara dengan Carney. “Kami memiliki beberapa percakapan yang sangat baik. Sangat baik,” katanya sebagai tanggapan atas pertanyaan BBC. “Namun saya rasa tidak tepat bagi saya untuk terlibat dalam pemilu mereka.”
Meskipun Trump bersikeras untuk tetap netral, ia tetap memiliki pengaruh besar dalam pemilu Kanada. Sejak terpilih kembali, Trump berulang kali menyebutkan menjadikan Kanada sebagai "negara bagian ke-51" Amerika, yang mengguncang para pemimpin Kanada dan membuat marah para warga.
Dia menyebut Perdana Menteri saat itu, Justin Trudeau, sebagai "gubernur". Wacana tentang "negara bagian ke-51," ditambah dengan perang dagang yang dipicu tarif Trump, membangkitkan semangat patriotik di Kanada. Bahkan di Quebec, sebuah provinsi di mana pembicaraan tentang kemerdekaan sudah lama berkembang, para pemilih mengatakan kepada BBC bahwa mereka menginginkan kepemimpinan yang dapat menghadapi Trump.
Pada debat berbahasa Prancis minggu lalu, keempat pemimpin partai federal utama diuji mengenai bagaimana mereka akan merespons Trump.
Baik Carney, yang memimpin Partai Liberal, maupun pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre, telah berusaha meyakinkan pemilih bahwa partai mereka adalah pilihan terbaik untuk menangani perang dagang dengan AS dan membimbing warga Kanada melalui ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkannya.
Trump mengenakan tarif 25% untuk barang-barang yang diimpor ke AS dari Kanada, tetapi mengecualikan produk-produk yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara yang dikenal sebagai USMCA. Dia juga mengenakan tarif global AS pada baja, aluminium, dan mobil yang berasal dari Kanada.
Pada Maret, ketika Trump mengenakan tarif 25% pada mobil buatan Kanada, Poilievre memberikan pernyataan "mengutuk tanpa ragu tarif yang tidak dibenarkan dan tidak diprovokasi yang telah diumumkan Presiden Trump terhadap sektor otomotif kami."
Polling menunjukkan Partai Liberal memiliki sedikit keunggulan atas Partai Konservatif, meskipun margin ini semakin menyempit, menurut pelacak polling CBC News.
Warga Kanada telah memecahkan rekor pemilu awal, dengan lebih dari 7 juta orang sudah memberikan suara mereka sejauh ini. (BBC/Z-2)