DBD Bukan Penyakit Musiman, Dokter Jelaskan Pentingnya Vaksinasi Dengue Cegah Keparahan 

6 hours ago 5
DBD Bukan Penyakit Musiman, Dokter Jelaskan Pentingnya Vaksinasi Dengue Cegah Keparahan  ilustrasi(freepik)

DEMAM berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit endemik di Indonesia. Kabar baiknya, DBD dapat dicegah yakni dengan memperkuat sistem imun untuk melawan virus dengue serta pemberian vaksin DBD.  Dokter Spesialis Anak Hesty Lestari menjelaskan bahwa pemberian vaksinasi dapat menjadi langkah preventif untuk mengendalikan penyakit DBD di Tanah Air. Ia menyampaikan bahwa seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali, dan infeksi berikutnya justru berisiko lebih parah.

"Untuk dengue, vaksin telah direkomendasikan oleh asosiasi medis di Indonesia dan dapat diberikan kepada kelompok usia 6 hingga 45 tahun," ujarnya, melalui rilis dikutip Jumat (25/4).

Hesty menekankan bahwa perlindungan sejak dini melalui vaksinasi sangat penting. Untuk mendapatkan manfaat optimal, ujar dia, vaksinasi harus dilakukan sesuai dengan dosis dan jadwal yang dianjurkan oleh dokter.

dr. Hesty menyampaikan bahwa dengue bukan penyakit musiman.  Ia menyebut Dengue bisa ditularkan sepanjang tahun. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat aktif melakukan pencegahan antara lain melalui edukasi mengenai Dengue, menerapkan pola hidup bersih dan sehat yakni melakukan Gerakan 3M Plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air), dan mencegah DBD melalui vaksinasi.

“Penularan dengue bisa terjadi sepanjang tahun dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, tempat tinggal, atau gaya hidup seseorang," ucapnya.

Pemda Inisiasi Vaksin Dengue

Director of Medical, Institutional and Governance Relations Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan pihaknya mendorong perluasan akses vaksin dengue, tidak hanya untuk masyarakat umum. Ia berharap vaksinasi dapat melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), TNI/Polri, aparatur sipil negara (ASN) dan pemerintah daerah yang dapat melakukan inisiasi vaksinasi. 

"Dengue adalah tantangan kesehatan yang nyata dan terus mengintai. Dengan kolaborasi lintas sektor, kami optimistis Indonesia dapat mengambil langkah lebih maju dalam mencegah dan mengendalikan penyakit menular seperti dengue," ucap dia.

Salah satu daerah yang masih menjadi endemik yakni Kabupaten Minahasa Utara. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara dr. Stella Safitri, terjadi peningkatan kasus dengue dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 terdapat 116 kasus dengan 1 kematian, meningkat menjadi 404 kasus dengan 3 kematian pada 2023. Kemudian pada 2024, kasus DBD semakin naik dua kali lipat menjadi 800 kasus dengan 4 kematia. Bahkan, ujar dia, tingkat kejadian (Incidence Rate/IR) DBD di kabupaten ini  di atas target nasional, yaitu 10/100.000 penduduk.  

"Posisi kabupaten yang terletak di antara dua kota besar yaitu Manado dan Bitung, menyebabkan mobilitas penduduknya sangat tinggi, mempercepat  terjadinya penularan virus dengue oleh Nyamuk Aedes Aegypti," terangnya.

Stella mengatakan Kabupaten Minahasa Utara kini mendorong vaksinasi Dengue yang difokuskan pada anak-anak usia SD/MI. Sebab, mereka termasuk kelompok yang paling rentan terhadap infeksi dan risiko dengue berat. Pihaknya, sambung Stella, bekerja sama dengan PT Bio Farma dan PT Takeda Innovative Medicines untuk melakukan pilot project pemberian vaksinasi DBD di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kalawat dan Kecamatan Dimembe yang merupakan wilayah endemik dengue dengan kasus tertinggi di kabupaten tersebut. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |