Donald Trump dan Xi Jinping bertemu untuk pertama kali sejak Trump kembali menjabat. Pertemuan berlangsung tertutup di tengah meningkatnya perang dagang dan teknologi.(White House)
PERTEMUAN antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhirnya berlangsung, menjadi momen pertama keduanya bertatap muka sejak Trump kembali ke Gedung Putih. Agenda ini menarik perhatian dunia karena terjadi di tengah memanasnya perang dagang dan teknologi antara dua ekonomi terbesar tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, masing-masing pihak diwakili tujuh pejabat tinggi. Dari pihak Amerika, Trump didampingi Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Kepala Staf Susie Wiles, dan Duta Besar AS untuk Tiongkok David Perdue.
Sementara dari pihak Tiongkok, Xi didampingi Menteri Luar Negeri Wang Yi, Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu, Wakil Perdana Menteri He Lifeng, Kepala Staf Cai Qi, Menteri Perdagangan Wang Wentao, serta Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Zheng Shanjie.
Setelah sesi foto bersama, awak media diminta meninggalkan ruangan, dan pertemuan bilateral berlangsung secara tertutup. Hingga kini belum ada rincian resmi terkait hasil pembahasan.
Pertemuan ini menjadi kelanjutan dari hubungan yang naik turun antara kedua pemimpin. Kali terakhir Trump dan Xi bertemu adalah pada tahun 2019 di Osaka, Jepang, di sela-sela KTT G20. Saat itu, kedua negara tengah terlibat perang tarif, dan Trump berupaya membatasi peran perusahaan teknologi Tiongkok, terutama Huawei, dari jaringan Barat.
Meski begitu, hubungan diplomatik antara keduanya pernah berjalan hangat pada awal masa jabatan Trump di tahun 2017. Dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing, Trump menjadi pemimpin asing pertama dalam sejarah modern Tiongkok yang dijamu dalam jamuan resmi di kompleks istana Forbidden City.
Trump bahkan memuji Xi lewat media sosial, menyebut jamuan tersebut sebagai “sore dan malam yang tak terlupakan di Forbidden City” dan menilai mereka memiliki “chemistry yang sangat baik.”
Sebelumnya, kedua pemimpin juga pertama kali bertemu di Mar-a-Lago, kediaman pribadi Trump di Florida. Dalam pertemuan itu, Trump sempat mengungkap bahwa ia memberi tahu Xi tentang serangan udara ke Suriah “saat makan kue cokelat.”
Meskipun sering bersikap keras terhadap Tiongkok, Trump beberapa kali memuji kepemimpinan Xi, bahkan menyebut menghormati “tangan besinya” dalam mengelola negara.
Kini, dunia menantikan apakah pertemuan terbaru ini akan membuka jalan menuju de-eskalasi ketegangan atau justru menandai babak baru rivalitas geopolitik AS–Tiongkok. (BBC/CNN/Z-2)


















































