Trump Bongkar Sayap Timur Gedung Putih untuk Bangun Ballroom Baru Senilai Rp4 Triliun

4 hours ago 1
Trump Bongkar Sayap Timur Gedung Putih untuk Bangun Ballroom Baru Senilai Rp4 Triliun Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembongkaran Sayap Timur Gedung Putih demi pembangunan ballroom baru senilai US$250 juta.(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pembongkaran total Sayap Timur (East Wing) Gedung Putih. Pembongkaran itu untuk membangun ballroom baru senilai US$250 juta atau sekitar Rp4 triliun.

Pekerjaan pembongkaran sudah dimulai pada Senin (20/10), dan menurut dua pejabat pemerintahan yang dikutip CBS News, bagian itu akan diratakan sepenuhnya pada akhir pekan ini. Proyek ini menandai perluasan besar dari rencana pembangunan yang sempat diumumkan musim panas lalu.

Trump sebelumnya mengatakan pembangunan ballroom tidak akan mengganggu struktur utama Gedung Putih. Namun kini, seluruh Sayap Timur yang dibangun pada 1902 dan terakhir direnovasi pada 1942, akan dirobohkan.

Kepada wartawan di Washington, Trump menolak tudingan proyek tersebut tidak transparan. “Saya pikir kami telah lebih transparan dibanding siapa pun sebelumnya,” ujarnya.

Presiden ke-45 AS itu menyebut bangunan Sayap Timur sudah banyak berubah dari bentuk aslinya. “Bangunan itu telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun. Saya rasa sudah waktunya untuk diperbarui,” katanya.

Trump menambahkan bahwa proyek tersebut sepenuhnya dibiayai oleh dirinya dan sejumlah “teman yang juga donor”. Militer AS juga turut terlibat dalam proyek pembangunan ballroom itu.

Dalam unggahan di media sosial pada Senin, Trump menyebut ballroom baru itu sebagai ruang yang “sangat dibutuhkan” untuk acara besar di Gedung Putih. Ia menegaskan bahwa Sayap Timur merupakan bagian yang “sepenuhnya terpisah” dari struktur utama, meskipun secara fisik tetap terhubung.

Kritik dari Pelestari Sejarah

Namun, keputusan ini menuai kritik dari kalangan pelestari sejarah dan politisi oposisi. National Trust for Historic Preservation, lembaga nirlaba di Washington yang melindungi situs-situs bersejarah, menyampaikan “keprihatinan mendalam” terhadap proyek tersebut.

Dalam surat resminya, lembaga itu meminta Trump menghentikan sementara pembongkaran karena Gedung Putih merupakan landmark nasional yang harus melalui proses peninjauan publik sebelum diubah.

Kritik juga datang dari politisi Partai Demokrat, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Dalam unggahan di platform X, Clinton menulis, “Gedung Putih bukan rumah Trump, dan dia sedang menghancurkannya.”

Meskipun bersifat pribadi, proyek ini tetap menimbulkan perdebatan sengit karena menyentuh simbol bersejarah yang telah menjadi kediaman aresmi presiden Amerika Serikat selama lebih dari dua abad. (BBc/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |