Trump Ancam Hamas akan Dibasmi jika Langgar Kesepakatan

2 hours ago 1
Trump Ancam Hamas akan Dibasmi jika Langgar Kesepakatan Presiden AS Donald Trump(instagram/@realdonaldtrump)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengancam membasmi Hamas jika melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Namun Trump menegaskan dirinya tetap memberi kesempatan bagi Hamas untuk memenuhi komitmennya sebelum tindakan lebih tegas diambil.

“Kami membuat perjanjian dengan Hamas bahwa mereka akan berlaku baik, mereka akan berperilaku baik, mereka akan bersikap baik,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih saat menerima kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, Selasa (21/10) WIB.

"Jika mereka tidak melakukannya, kami akan pergi dan menghapuskan mereka, jika perlu. Mereka akan dihapuskan, dan mereka tahu itu," imbuh Trump.

Pernyataan keras itu disampaikan di tengah ketegangan yang kembali muncul setelah aksi kekerasan terjadi pada akhir pekan kemarin yang sempat mengancam rapuhnya gencatan senjata.

Sebagai respons, Wakil Presiden AS, JD Vance, berangkat menuju Israel tak lama setelah pernyataan Trump bergabung dengan dua utusan tinggi AS yang sebelumnya sudah berada di wilayah tersebut untuk menenangkan situasi.

Trump, yang menjadi salah satu perantara utama kesepakatan gencatan senjata yang dicapai hampir dua pekan lalu, mengatakan pihaknya akan memberi waktu bagi implementasi perjanjian. Ia juga menekankan serangkaian negara telah sepakat membentuk pasukan stabilisasi internasional untuk Gaza tetapi AS tidak akan terjun langsung. Washington saat ini memilih menahan diri.

“Mereka orang-orang yang keras, mereka melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, dan jika mereka terus melakukannya, maka kami akan masuk dan meluruskan semuanya, dan itu akan terjadi dengan cepat dan cukup keras,” ujar Trump.

Trump juga memerkirakan posisi Hamas kini lebih lemah secara regional, termasuk berkurangnya kemungkinan dukungan langsung dari Iran akibat serangkaian serangan AS dan Israel sepanjang tahun ini.

“Mereka tidak punya sokongan dari orang lain lagi. Mereka harus berperilaku baik, dan jika tidak, mereka akan dihapuskan,” tegasnya.

Di pihak Hamas, negosiator utama Khalil al-Hayya menyatakan organisasi itu tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata.

“Kami mengalami kesulitan besar untuk mengevakuasi jenazah, tetapi kami serius dan bekerja keras untuk mengambilnya,” kata Khalil al-Hayya.

“Kesepakatan Gaza akan bertahan, karena kami menginginkannya dan kehendak kami untuk mematuhinya kuat," imbuhnya.

Kekhawatiran internasional meningkat karena saling klaim pelanggaran gencatan senjata yang memicu gelombang serangan balasan. Hamas membantah terlibat dalam beberapa insiden dan menuduh Israel mencari dalih untuk kembali melancarkan operasi militer.

Selain Vance, utusan khusus Trump Steve Witkoff dan penasihat keluarga Trump Jared Kushner turut mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas perkembangan terbaru dan upaya menjaga implementasi perjanjian. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |