Transformasi Posyandu Wasaka Songsong Asta Cita di Kalimantan Selatan

4 hours ago 3
Transformasi Posyandu Wasaka Songsong Asta Cita di Kalimantan Selatan Keterangan Foto: Ketua TP Posyandu Kalsel, Hj Fathul Jannah Muhidin (tengah) menerima penghargaan Juara Satu Nasional dalam Lomba TP Posyandu Provinsi 2025 yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian bersama Ketua Umum Tim P(DOK PEMPROV KALSEL)

TIDAK banyak yang menyadari, di balik kesibukan para kader desa yang mencatat berat badan balita, tersimpan kisah besar tentang transformasi pelayanan publik di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di tangan mereka, mimpi besar Asta Cita —mewujudkan manusia Indonesia unggul, sehat, dan sejahtera— menemukan wujud nyatanya lewat Posyandu Wasaka, sebuah inovasi khas Banua yang kini menjadi model nasional. Melalui kebijakan Transformasi Posyandu 6 Bidang Standar Pelayanan Minimal (6-SPM), pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota menjadikan posyandu sebagai simpul layanan dasar masyarakat — mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga kesejahteraan sosial.

Transformasi ini bukan terjadi begitu saja. Bermula dari implementasi Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu di Kalsel berbenah menjadi Posyandu Wasaka (Waja Sampai Kaputing)— sebuah inovasi daerah yang mengintegrasikan enam urusan wajib pelayanan dasar ke dalam satu wadah pelayanan masyarakat berbasis gotong royong.

Posyandu sekarang bukan lagi milik Dinas Kesehatan semata, namun menjadi milik bersama seluruh perangkat daerah. Bahkan Posyandu Wasaka kini telah menoreh prestasi nasional. Tim Pembina (TP) Posyandu Kalsel berhasil meraih penghargaan Peringkat Satu Nasional dalam Lomba TP Posyandu Provinsi 2025 atas keberhasilan implementasi 6 SPM yang diwajibkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketua TP Posyandu Provinsi Kalsel, Fathul Jannah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerja sama semua pihak, terutama pemerintah kabupaten/kota serta kepala SKPD terkait.

“Penghargaan ini bukan hanya milik kami di provinsi, tetapi hasil kerja keras dan sinergi seluruh daerah. Mari kita terus bekerja bersama untuk pembinaan yang lebih baik demi kemajuan wilayah Banjarmasin dan kabupatenkabupaten di Kalsel,” ujar Fathul Jannah Muhidin dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu 2025 di Krakatau Ballroom, Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, pada Senin (22/9/2025).

DARI WASAKA UNTUK INDONESIA
Keberhasilan Kalsel mengintegrasikan layanan dasar lewat Posyandu Wasaka bukan hanya mendapat pengakuan lokal. Tahun 2025, provinsi ini meraih Juara 1 Nasional TP Posyandu Tingkat Provinsi. “Kita patut berbangga, karena integrasi Posyandu 6 Bidang SPM di Kalsel telah meraih Juara Nasional Lomba Implementasi Posyandu 6 Bidang SPM. Ini adalah buah dari semangat Wasaka (Waja Sampai Kaputing) dan kerja keras para kader di seluruh pelosok desa,” tambahnya.

Posyandu di Kalsel kini telah bertransformasi menjadi subjek pembangunan manusia melalui pelayanan yang tidak hanya terbatas pada kesehatan, tetapi juga merambah bidang pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketertiban umum, dan sosial. Tak heran jika Kalsel disebut sebagai provinsi pionir dalam internalisasi Posyandu 6 Bidang SPM ke dalam perencanaan pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD). Melalui kerja Bappeda, seluruh kegiatan posyandu kini telah ditagging dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dan terintegrasi dengan data desa berbasis e-Prodeskel Kemendagri.

Langkah ini memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar kembali ke masyarakat dalam bentuk pelayanan pendidikan anak usia dini, air bersih, rumah layak huni, hingga perlindungan sosial.

ASTA CITA DAN BONUS DEMOGRAFI BANUA 
Kalsel kini tengah menikmati bonus demografi, dengan 71% penduduknya berada di usia produktif. Potensi besar ini menjadi bahan bakar utama bagi pencapaian Asta Cita ke-1, ke-3, dan ke-7.

“Bonus demografi hanya akan jadi peluang emas bila masyarakatnya sehat, terdidik, dan terlindungi. Dan itu bermula dari Posyandu,” ujar Gubernur Kalsel H Muhidin dalam arah kebijakan RPJMD 2025–2029.

Melalui Posyandu Wasaka, Kalsel memastikan setiap anak mendapat akses PAUD, setiap ibu memperoleh layanan kesehatan, dan setiap keluarga memperoleh air bersih serta lingkungan yang aman.

TEKNOLOGI DAN GOTONG ROYONG
Kalsel juga menjadi provinsi pertama yang mengembangkan Wasaka Digital Dashboard, hasil kolaborasi Dinas Kominfo dan Bappeda. Melalui dashboard ini, data dari ribuan Posyandu di seluruh Banua terkoneksi secara real-time, memudahkan pemantauan capaian Indikator Kinerja Daerah (IKD) seperti angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, hingga indeks ketenteraman sosial. Bahkan, kemitraan dengan Bank Kalsel menghadirkan program CSR berupa penyediaan sarana air bersih dan fasilitas cuci tangan di Posyandu prioritas. Di banyak desa, Posyandu juga menjadi ruang literasi keluarga, tempat ibu-ibu belajar mengelola keuangan rumah tangga, hingga menanam sayuran hidroponik di halaman rumah. Kini, setiap kegiatan Posyandu di Kalsel bukan sekadar rutinitas bulanan, melainkan representasi nyata semangat ‘Bekerja, Berbagi, dan Berdaya’.

Posyandu Wasaka adalah wajah baru pembangunan manusia di Banua — tempat di mana Asta Cita hidup dalam tindakan. Atau, seperti kata seorang kader di Desa Lokgabang, Banjar: “Dulu kami datang ke Posyandu untuk menimbang. Sekarang, kami datang untuk tumbuh bersama.” Kalsel. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |