
TRANSFORMASI bisnis yang dilakukan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Kantor Cabang Surabaya, Jawa Timur, mampu mendongkrak kinerja perseroan sepanjang 2025. Hal itu terlihat dari laba yang diraup perusahaan telah mampu melampaui target tahun ini.
Per September 2025, Askrindo meraup laba sebesar Rp40,1 miliar per September, lebih tinggi dari target yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp40 miliar untuk 2025.
"Target 40 miliar setahun. Per September sudah mencapai Rp40 miliar. Dalam 9 bulan sudah achieve target 1 tahun," kata Pemimpin Cabang Askrindo Surabaya Azhari Nur Kusumo dalam paparannya di Surabaya, Kamis (9/10) malam.
Azhari menjelaskan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar saat ini, Askrindo telah melakukan sejumlah transformasi bisnis. Di antaranya dengan mengalihkan para pegawai di bidang operasional ke bidang bisnis. "Kami terus menggali kemampuan pegawai yang memiliki bakat-bakat di bidang bisnis dan marketing," papar Azhari.
Langkah transformasi tersebut juga mendongkrak penjaminan kredit Askrindo Cabang Surabaya. Per September 2025, Askrindo Cabang Surabaya berhasil mencatatkan realisasi penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp7,39 triliun per September 2025.
"Sesuai dengan tugas utama Askrindo, sebagai salah satu penanggung risiko atau pendukung Program KUR, kami sudah menjamin Rp7,39 triliun KUR sampai dengan September 2025," lanjut Azhari.
DANA PEMERINTAH
Azhari menyebut penjaminan KUR bakal terakselerasi pada kuartal terakhir 2025, seiring dengan penyaluran kredit oleh bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dari penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun.
Penempatan dana oleh Kementerian Keuangan yang akan disalurkan diutamakan ke UMKM. Jadi ini pasti akan meningkatkan lebih hebat lagi di kredit UMKM, utamanya KUR, tambahnya.
Penjaminan itu diterima oleh 117 ribu debitur KUR sepanjang tahun 2025. Dengan asumsi sederhana satu debitur mewakili dua tenaga kerja, kata Azhari, maka KUR yang dijamin oleh Askrindo Surabaya membuka sekitar 230 ribu lapangan kerja baru.
Lebih lanjut, Askrindo Surabaya mencatatkan total premi gabungan sebesar Rp139,4 miliar per September 2025, dengan total klaim mencapai Rp127,5 miliar. Tingginya klaim tersebut didorong oleh klaim dari KUR yang mendominasi sekitar 90% akibat spillover effect pascapandemi Covid-19. "Jadi, nasabah yang restrukturisasi, banyak yang jatuh temponya di 2025," jelas Azhari.
Meski begitu, pihaknya berhasil melakukan penagihan subrogasi atau pemulihan dari perbankan sebesar Rp54,4 miliar.
BISNIS BARU
Selain Program KUR, Askrindo Surabaya juga mengembangkan bisnis baru di luar program utama, yakni membangun bisnis asuransi umum.
Askrindo Surabaya menerima target premi asuransi umum sebesar Rp11,9 miliar untuk setahun. Dalam sembilan bulan tahun berjalan, realisasinya telah mencapai Rp12,7 miliar atau setar 106 persen dari target setahun.
Rinciannya, lini bisnis asuransi properti dan industrial (property all risk/industrial all risk atau PAR/IAR) sebesar Rp4 miliar dengan jumlah 406 polis, asuransi kelautan Rp7 miliar dengan 92 polis, asuransi alat berat Rp1,1 miliar dengan 17 polis, serta asuransi teknik Rp540 juta dengan 35 polis.
Kemudian, asuransi keuangan Rp123 juta dengan 55 polis, asuransi mikro Rp1,1 juta dengan 25 polis, dan asuransi aneka Rp17,9 juta dengan 1.040 polis.
"Tapi kami tidak akan berhenti. Kami akan terus menggali potensi-potensi bisnis, sehingga nantinya dual transformation premi asuransi umum ini nantinya akan bisa seimbang sama besarnya dengan premi KUR," tutur Azhar. (Ant/E-2)