(MI/HO)
WEST Java Expo (WJX) 2025 kembali digelar bersamaan dengan ajang Trade Expo Indonesia (TEI)--pameran perdagangan terbesar di tanah air--sebagai strategi untuk memperluas jangkauan promosi ke pasar global. Hasilnya, total nilai transaksi mencapai Rp328,6 miliar atau setara US$19,85 juta.
"Total nilai transaksi itu terdiri atas transaksi retail sebesar Rp16,12 miliar, transaksi besar hasil memorandum of understanding (MoU) sebesar Rp240,5 miliar, potensi transaksi sebesar Rp35,17 miliar, serta nilai transaksi keseluruhan dari hasil kegiatan Road to WJX sebesar Rp36,81 miliar," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Nining Yuliastiani, dalam keterangan resmi, Jumat (24/10).
Produk yang paling diminati di Paviliun WJX 2025 berasal dari kategori personal care dan food and beverages, khususnya produk rempah-rempah. Selama pameran berlangsung, tercatat sebanyak 286 pengunjung, pembeli, dan investor dari berbagai negara, seperti India, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, hingga Jerman dan Afrika Selatan.
Dalam kategori transaksi, PT Mekar Saluyu Grup mencatat nilai penjualan retail terbesar melalui produk cengkih dan vanilla. PT Aquila Natural Globalindo mencatat transaksi MoU dan potensi ekspor tertinggi dengan produk skincare.
Sejumlah perusahaan lain, seperti PT Azaki Food Internasional, PT Alam Scientia Asia, PT Inti Gravfarm Indonesia, dan CV Bechips juga berhasil menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai mitra dagang luar negeri, seperti Cile, Arab Saudi, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang. Ada 50 perusahaan yang berpartisipasi dalam WJX 2025. (I-2)


















































