
KABUPATEN Indramayu juga mengalami pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Pemerintah kabupaten berencana memanfaatkan lahan-lahan tidur melalui pola kerja sama dengan swasta.
Pemotongan TKD dari pemerintah pusat 2026 mendatang jumlahnya mencapai Rp240 miliar.
“Kami akan beradaptasi dengan kebijakan tersebut melalui berbagai langkah efisiensi, tanpa mengorbankan proyek-proyek prioritas, terutama infrastruktur,” tutur Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Kamis (23/10).
Ada pun sejumlah pos anggaran yang akan ditekan dimulai dari fasilitas yang diberikan untuk dirinya. Misalnya anggaran Rp5 miliar untuk rumah dinas bupati sudah dipangkas habis.
Selain itu, rencana renovasi kantor-kantor camat juga akan ditunda dahulu pada 2026 mendatang. Berbagai kegiatan seremoni, rapat-rapat, dan lain sebagainya juga turut dipangkas.
Selanjutnya selisih dari semua efisiensi itu kemudian akan digunakan untuk menutupi anggaran sebesar Rp240 miliar yang dipotong pemerintah pusat.
Lucky menegaskan bahwa efisiensi yang dilakukan tidak akan ekstrem, misalnya meniadakan anggaran makan-minum untuk tamu pemerintah daerah. Anggaran itu tetap ada, tetapi bakal dilakukan penyesuaian agar pengeluarannya jangan terlalu boros.
“Karena kan tamu-tamu kita itu banyak dari kementerian, dari alim ulama. Tidak mungkin kalau kita tidak kasih makan. Terus juga pendopo kita ini sering jadi tempat acara-acara. Kita akan cari anggaran yang benar-benar boros akan kita kurangi, termasuk tagihan listrik, dan semacamnya juga kita cari cara untuk dilakukan pengiritan,” jelasnya.
Sementara untuk infrastruktur, lanjut dia, tetap aman.
“Pembangunan infrastruktur untuk masyarakat harus tetap berlanjut karena jauh lebih penting. Ada beberapa kabupaten dan kota yang memang sudah menyatakan tahun depan tidak ada pembangunan. Saya pikir, untuk Indramayu tetap harus ada pembangunan walau mungkin kita mengorbankan sisi yang lain,” tambahnya.
Dia mengakui bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Indramayu belum bisa diandalkan sepenuhnya untuk pembangunan. Untuk itu, selain melakukan efisiensi anggaran Pemkab Indramayu juga akan mencari sumber-sumber lain untuk menambah PAD Kabupaten Indramayu.
Salah satunya kawasan industri yang kini dalam tahap pembangunan.
“Kawasan industri nanti akan jadi tambang PAD, tetapi hasilnya baru terasa di 2027 setelah selesai pembangunan,” kata Lucky.
Selain itu, untuk menambah pendapatan lainnya, Pemkab Indramayu juga akan memanfaatkan lahan-lahan tidur melalui kerja sama dengan pihak swasta.