Ilustrasi.(Al Jazeera)
TIONGKOK akhirnya menyetujui izin ekspor cip penting bagi industri otomotif global. Ini langkah yang mencegah potensi krisis besar dalam rantai pasokan cip dunia.
Keputusan itu datang setelah kekhawatiran bahwa pembatasan ekspor akan menghentikan produksi di banyak pabrikan mobil di AS dan Eropa.
Cip tersebut diproduksi oleh Nexperia, perusahaan semikonduktor asal Tiongkok yang beroperasi di Belanda dan menjadi pemasok utama komponen otomotif seperti transistor dan dioda. Menurut firma riset TechInsights, Nexperia menguasai sekitar 40% pasar cip otomotif dunia di segmennya.
Sengketa bermula ketika pemerintah Belanda mengambil alih kendali Nexperia beberapa minggu lalu dan mencopot CEO-nya yang berasal dari Tiongkok dengan alasan keamanan nasional.
Sebagai respons, Beijing menangguhkan ekspor cip dari Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran serius di industri otomotif global yang masih rapuh pascapandemi.
Namun, setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pekan lalu, Beijing mengumumkan akan memberikan pengecualian terhadap kontrol ekspor baru tersebut. Pelanggan kini dapat mengajukan izin untuk tetap menerima cip yang dibutuhkan.
"Sebagai negara besar yang bertanggung jawab, Tiongkok sepenuhnya mempertimbangkan keamanan dan stabilitas rantai pasokan domestik dan internasional," tulis Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam pernyataannya dikutip CNN, Selasa (4/11).
"Kami akan mempertimbangkan secara komprehensif situasi aktual perusahaan dan memberikan pengecualian untuk ekspor yang memenuhi syarat," tambahnya.
Beijing juga menuding campur tangan pemerintah Belanda yang tidak pantas sebagai penyebab terganggunya rantai pasokan global dan memperingatkan bahwa langkah sepihak Belanda dapat memperburuk krisis semikonduktor dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Ekonomi Belanda menyatakan kepada CNN bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas Tiongkok dan mitra internasional untuk mencari solusi konstruktif yang baik bagi Nexperia dan perekonomian mereka.
Belanda mengambil alih Nexperia di bawah tekanan dari pemerintah AS, yang sebelumnya memasukkan perusahaan induk Nexperia, Wingtech, ke dalam daftar hitam karena dianggap berisiko terhadap keamanan nasional. Akibatnya, ekspor cip Nexperia sempat terhenti selama beberapa minggu.
Langkah Beijing ini disambut baik oleh Alliance for Automotive Innovation, kelompok industri otomotif AS yang mewakili sebagian besar produsen mobil di Amerika Utara.
"Ini merupakan resolusi positif untuk situasi yang berpotensi mengganggu," kata CEO John Bozzella seraya memuji Trump karena memastikan isu Nexperia dibahas dalam pertemuan dengan Tiongkok.
Namun, Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA) memperingatkan bahwa meski langkah Tiongkok membawa kelegaan, krisis belum sepenuhnya berakhir.
"Sejumlah pertanyaan praktis masih tersisa mengenai bagaimana pengecualian untuk kontrol ekspor akan diberikan," tulis ACEA.
"Sampai arus barang yang aman dimulai kembali, situasinya tetap kritis," pungkasnya. (I-2)


















































