
PEMERINTAH Kota Sukabumi, Jawa Barat, segera mengumpulkan seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah itu dilakukan sebagai tindak lanjut hasil rapat konsolidasi regional program makan bergizi gratis (MBG) wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Senin (13/10).
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menjelaskan upaya mengumpulkan SPPG dan mitra itu menjadi langkah strategis pada pelaksanaan program MBG, khususnya di Kota Sukabumi. Pada pertemuan nanti akan dibahas berbagai hal teknis pelaksanaannya.
"Kita akan bahas langkah-langkah strategis seperti penerapan CAT (computer assisted test) bagi kepala SPPG dan ahli gizi. Ini sebagai bagian dari proses menuju status P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," katanya, Selasa (14/10).
Langkah-langkah strategis itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan standar gizi di setiap SPPG sebagai pelaksana MBG. Terutama memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Kami berharap seluruh SPPG di Kota Sukabumi dapat terus menjaga mutu makanan, memperhatikan kebersihan, serta memastikan keamanan konsumsi bagi anak-anak," ucapnya.
Dengan penerapan langkah-langkah tersebut, tutur Bobby, dinamika pada program MBG, terutama indikasi gejala keracunan makanan, dapat dicegah. Masyarakat pun dapat merasakan dampak positif program MBG.
"Melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah, program MBG diharapkan menjadi gerakan nasional yang tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak-anak, tetapi juga mendorong kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah," kata dia.
Bobby menegaskan komitmen Pemerintah Kota Sukabumi memperkuat pelaksanaan program MBG di tingkat daerah. "Ini bagian dari upaya membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing."