
TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi body part (potongan tubuh) milik korban Ponpes Al Khoziny. Potongan tubuh ini milik korban Nur Ahmad Rahmatullah asal Surabaya yang masih hidup.
Nur Ahmad berhasil dievakuasi dari dalam reruntuhan dalam kondisi hidup. Namun harus dilakukan amputasi pada tangan kirinya akibat terjepit beton oleh Tim Dokter RSUD Notopuro Sidoarjo.
Kabiddokes Polda Jatim Kombes Pol Khusnan Marzuki di Surabaya, Rabu (15/10) mengatakan, bagian tubuh itu teridentifikasi milik korban Nur Ahmad berdasarkan hasil DNA.
“Yang dilakukan diamputasi kami lakukan tes DNA juga. Jadi nanti tergantung keluarganya apakah nanti diambil atau kami yang ngirim ke sana. Ini kan orangnya masih hidup juga. Jadi sudah teridentifikasi,” ungkapnya.
Meski memasuki fase sulit mengidentifikasi jenazah korban runtuhnya Ponpes Al Khoziny, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur tetap all out mengungkap sisa jenazah yang masih tersimpan di RS Bhayangkara.
Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi empat kantong jenazah. Dengan demikian, total korban yang sudah diketahui identitasnya mencapai 58 orang.
“Satu di antara empat kantong jenazah tersebut merupakan body part atau bagian tubuh milik korban yang masih hidup,” kata Para korban berhasil diidentifikasi berdasarkan pencocokan data melalui ante mortem dan hasil DNA. “Ini murni dari DNA yang kita kirim ke Tim DVI Mabes Polri di Jakarta,” katanya.
Kantong jenazah pertama yang berhasil diidentifikasi atas nama Ubay Dinhaiazkal Askia, laki-laki, 15 tahun asal Sampang, Madura, Jawa Timur.
Kemudian yang kedua atas nama M. Muhfi Alvian, laki-laki, 16 tahun asal Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Kantong jenazah ketiga bernama Abdul Halim, laki-laki, 16 tahun asal Kenjeran, Kota Surabaya.
“Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 58 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Sampai saat ini dari data antemortem yang melaporkan hilang yaitu itu 63 korban,” ujarnya.
Hingga hari ini kantong jenazah yang belum teridentifikasi sebanyak lima kantong dari total kantong jenazah yang diterima 67. (H-2)