
TENTARA Israel melukai tiga orang di kota Kfarkela di Libanon Selatan pada Jumat (7/3). Tindakan ini merupakan pelanggaran terbaru terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Kantor Berita Nasional Libanon mengatakan tentara melepaskan tembakan ke arah tim yang sedang mendokumentasikan dan memeriksa kehancuran yang disebabkan oleh tentara Isreal di Libanon selatan.
"Insiden itu melukai dua anggota tim dan seorang warga negara Suriah," kata kantor berita itu seperti dilansir Anadolu, Sabtu (8/3).
Dikatakan bahwa pasukan Israel melakukan penyisiran dengan senjata mesin di daerah Kroum al-Sharaki, sebelah timur Mays Al-Jabal dan tentara menerapkan kebijakan tersebut untuk secara teratur meneror penduduk.
Gencatan senjata yang rapuh telah berlaku di Libanon sejak 27 November, mengakhiri perang lintas perbatasan selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok perlawanan Libanon, Hizbullah, yang meningkat menjadi konflik skala penuh pada bulan September.
Pihak berwenang Libanon telah melaporkan hampir 1.100 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, termasuk kematian sedikitnya 84 orang dan cedera pada lebih dari 280 orang.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Libanon selatan paling lambat tanggal 26 Januari, tetapi batas waktu diperpanjang hingga tanggal 18 Februari setelah Israel menolak mematuhinya.
Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan. (I-2)