(MI/HO)
PERKEMBANGAN industri pelapis di Indonesia sebelum masa covid-19 berkembang cukup pesat. Namun pada saat covid-19, terjadi penurunan sampai hampir mencapai 10%. Setelah covid-19 mulai membaik, pertumbuhan industri pelapis dan cat sekitar 4%-5%.
Senior Professional Coating Asosiasi Coating Indonesia (Ascoatindo) Adiwan Djohanli berharap dengan kebijakan-kebijakan ekonomi yang baru dapat menstimulasi ekonomi dan daya beli masyarakat serta industri. "Industri coating terus berkembang, baik dari produk maupun teknologinya. Namun teknologi pelapis dan cat Indonesia masih tertinggal dibanding Eropa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/10).
Padahal, Indonesia salah satu negara yang populasinya lumayan besar di dunia. Industri cat kita pun akan terus berkembang sesuai pasar karena pasar Indonesia besar.
Sekretaris Jenderal Ascoatindo Harryawan menjelaskan saat ini kondisi industri pelapis dan cat secara garis besar masih tergantung dari impor bahan baku karena industri bahan baku seperti pigmen belum berkembang di Indonesia. Bahkan, industri cat seperti untuk otomotif, marine, offshore sangat dominan menggunakan bahan baku dari luar negeri.
"Diharapkan dengan keberadaan Pacific Coatings Show & Conference (PCS) 2025, industri dapat meningkatkan unsur komersialisasi lewat pertemuan antara supply dan demand dari para pelaku industri coating," tambahnya.
Ketua Ascoatindo Aditianto Ramelan mengatakan PCS 2025 sangat strategis karena dapat menghadirkan edukasi lewat media interaktif seperti seminar dan short course. "Selain itu ada unsur komersial berupa pameran penjualan produk dan business gathering untuk mempertemukan permintaan dan penawaran dari pelaku-pelaku bisnis coating," tuturnya.
Pada PCS 2025, Ascoatindo membawakan dua materi konferensi yang bisa diikuti secara cuma-cuma. Pertama, Indonesian Pain Market & Megatrends yang akan membahas pasar cat Indonesia, regulasi, serta tren industri pelapis dan cat yang ada.
Kedua, Effective Corrosion Prevention Through Correct Coating Application yang akan membahas proses terjadinya korosi, hubungan proses fabrikasi baja dan korosi tingkat korosivitas, metode pengendalian korosi, alasan aplikasi yang benar itu penting, serta proses aplikasi pelapisan dan inspeksinya. PCS 2025 akan diadakan selama tiga hari pada 29-31 Oktober 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. (Medcom/I-2)


















































