Tarung Derajat Antusias Ikuti PON Bela Diri 2025

1 day ago 2
Tarung Derajat Antusias Ikuti PON Bela Diri 2025 Pertandingan cabang tarung derajat pada PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena Kaliputu, Kudus, Senin (13/10).(MI/DHIKA KUSUMA WINATA)

PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena Kaliputu, Kudus, memasuki hari kedua pertandingan pada Senin (13/10). Cabang tarung derajat menyatakan antusiasme tinggi mengikuti pekan olahraga nasional khusus bela diri yang pertama kali digelar tersebut.

Pada hari kedua dimainkan cabang taekwondo, judo, tarung derajat, dan gulat. Tarung derajat diikuti oleh 22 provinsi dengan total mencapai 300 peserta, termasuk ofisial.

Putra pendiri tarung derajat sekaligus Dewan Perguruan Pusat PB Kodrat, Badai Meganagara Dradjat, menilai penyelenggaraan edisi perdana ini memenuhi ekspektasi karena arena pertandingan sesuai standar internasional. Badai juga menilai suasana kompetisi memiliki atmosfer yang berbeda dari kejuaraan nasional.

“Suasana atau aura dari PON Bela Diri ini terasa berbeda dibandingkan dengan kejuaraan-kejuaraan nasional lainnya,” ujarnya.

“Kesan kami sangat menikmati sekali terhadap pelayanan dan terutama fasilitas pertandingan yang menurut kami standarnya sudah standar internasional,” imbuhnya Badai.

Format pertandingan tarung derajat pada PON Bela Diri pertama ini, kata Badai, sama seperti pelaksanaan PON Aceh-Sumatra Utara lalu dengan memainkan 9 nomor tarung putra, 5 nomor tarung putri, dan 7 nomor seni.

Selain menjadi ajang kompetisi di luar kejurnas dan PON reguler, gelaran PON Bela Diri dimanfaatkan tarung derajat sebagai ajang unjuk gigi atlet-atlet dari berbagai provinsi. Diharapkan, PON Bela Diri bisa menjaga kesinambungan untuk pembinaan atlet. 

“Peserta itu sangat antusias mengikuti PON Bela Diri karena kalau dihitung dari waktu pencanangan PON Bela Diri ini kan rencananya akan dilakukan dua tahun sekali,” jelas Badai.

“Kalau (rencananya) dua tahun sekali berarti 2027 itu akan dilaksanakan lagi PON Bela Diri dan itu pasti akan lebih meriah lagi karena juga berdekatan dengan PON 2028 sebagai pemanasan," imbuhnya.

Meski di sejumlah daerah masih terdapat keterbatasan dana, ujar Badai, partisipasi tarung derajat terbilang tetap tinggi. Pasalnya, imbuh Badai, ajang ini belum tercatat dalam nomenklatur dinas olahraga sehingga pendanaannya sempat mengalami kendala.

Meski begitu, PON Bela Diri tetap dianggap penting bagi tarung derajat. Ada daerah yang menyiasatinya dengan menjadikan ajang ini setara dengan kejurnas, ada pula yang membiayai secara mandiri.

“Dengan segala macam keterbatasan, saya kira ini tidak ada masalah buat kami karena terus terang kami berpatokan bahwa sejak awal memang PON Bela Diri ini ada kendala-kendala tertentu yang sudah bisa diprediksi,” kata Badai.

“Ada beberapa daerah yang diberikan pembiayaan itu hanya sebatas 9 orang tapi mampu mereka memberangkatkan full team sebanyak 26 orang. Ada juga yang berangkat lewat darat dari Sumatra,” kata Badai. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |