Tari Saman hingga Gamelan Meriahkan Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Rusia

1 day ago 6
Tari Saman hingga Gamelan Meriahkan Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Rusia 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Rusia.(Antara )

KEMENTERIAN Kebudayaan menggelar konser bersama untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia dengan menampilkan berbagai tarian Indonesia, lagu Indonesia, tarian Rusia dan lagu Rusia.

Penampilan tarian Indonesia, diwakilkan pertunjukan dari Bali dan musik gamelan sebagai pembuka acara, serta tari saman yang sudah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO.

Tari Saman tampil memukau dengan gerakan yang senada dan cekatan, menggambarkan budaya masyarakat Gayo yang sarat nilai kebersamaan dan kedisiplinan.

Ceo Duta Saman Institut, Aminnulah Adnan menyampaikan kebanggaan tersendiri setelah berhasil memukau para tamu negara dengan penampilan tarian asal Aceh tersebut.

"Kami bangga dan terhormat karena Tari Saman diberi ruang untuk tampil dalam forum budaya yang mempertemukan dua bangsa besar, Indonesia dan Rusia,” ujarnya.

Komunitas ini membuka program Saman School untuk memperkenalkan dan meningkatkan minat terhadap Tari Saman di wilayah Jabodetabek sekitarnya. 

Sementara itu, State Academic Russian Choir M.E Pyatnitsky membawakan beberapa lagu khas Rusia dan lagu Indonesia berjudul Rayuan Pulau Kelapa.

State Academic Honored Dance Ensemble of Dagestan Lezginka menampilkan Lezginka yang dikenal sebagai tarian khas dari wilayah Kaukasus.

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha mengatakan kebudayaan Rusia dikenal luas di seluruh dunia, termasuk seni, musik dan literaturnya.

"Begitu pula dengan kekayaan budaya Indonesia, yang berkembang dari lingkungan yang kaya dan dinamis. Terdiri dari 17.000 pulau, tanah vulkanik, lautan luas, dan lebih dari 700 bahasa daerah. Elemen-elemen ini menciptakan ekspresi seperti musik, tarian, sajak, dan teater," kata Giring di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, Senin (14/4).

Melihat hal ini, lanjut Giring kebudayaan dapat menjadi jembatan bagi dua negara untuk saling memahami dan kesenian dapat mendorong terciptanya perdamaian dunia.

"Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan keindahan budaya, dengan seni juga berkontribusi bagi perdamaian dunia, bagaimana dialog dan empati dapat tumbuh di antara negara-negara," sebutnya.

Penyanyi Indonesia Farman Purnama juga tampil menyanyikan lagu "Ayo Mama" dan "Panon Hideung" bersama kelompok paduan suara State Academic Russian Choir M.E Pyatnitsky. 

Konser Bersama memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia, dalam rangka pertemuan ke-13 Sidang Komisi Bersama Indonesia-Rusia Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |