TANGGUL Sungai Tuntang yang kembali jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, membuat puluhan desa di sejumlah kecamatan di daerah ini terendam banjir hingga mengakibatkan ratusan keluarga mengungsi, Minggu (9/3).
Pemantauan Media Indonesia, bencana banjir kembali merendam sejumlah desa di Kecamatan Gubug dan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, yang disebabkan oleh hujan lebat mengguyur sejak Sabtu (8/3) sore, terutama di bagian hulu sungai di Kabupaten Semarang, mengakibatkan volume air di Sungai Tuntang melonjak dan meluap di Kecamatan Kedungjati dan tanggul sungai di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug kembali jebol.
Selain itu, banjir juga kembali melanda Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan akibat neluapnya Sungai Juworo. Bahkan, longsor akibat tebing tergerus air menimpa tiga rumah warga di Desa Juworo, sehingga warga memilih mengungsi di sejumlah tempat.
Banjir dengan ketinggian air mencapai 30-150 sentimeter mulai datang sekitar pukul 20.30 WIB mengakibatkan ratusan keluarga di Kabupaten Grobogan mengungsi di beberapa titik seperti mushola, masjid, bajai desa, dan gedung sekolah yang letaknya cukup tinggi.
"Tanggul jebol lagi tadi pukul 06.30 WIB, warga sudah mengungsi semalam," ujar Nur Chabib, 45, warga Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Pada malam sekitar pukul 20.30, ungkap Mulyani, 55, warga Gubug lainnya, volume air Sungai Tuntang sudah meninggi dan sebagian meluber ke desa-desa sepanjang daerah aliran sungai (DAS) tersebut.
Warga sudah memperkirakan kondisi tanggul sungai yang baru saja selesai ditambal banyak jebol sehingga bergerak mencari tempat tinggi untuk mengungsi.
"Sudah tiga kali sejak Februari lalu tanggul jebol," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Jamal, 50, warga Desa Klitikan, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan. Air Sungai Tuntang mulai meluap sejak usia salat tarawih, sehingga warga langsung bergerak ke tempat lebih tinggi untuk mengungsi. Hingga pagi ini evakuasi terhadap warga masih berlangsung ke lahan Perhutani karena ketinggian banjir telah mencapai lebih 100 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan evakuasi terhadap warga di sejumlah kecamatan akibat banjir sejak Sabtu (8/3).
Meskipun belum diketahui secara pasti jumlah warga di pengungsian, namun diperkirakan mencapai ratusan keluarga.
"Selain melakukan evakuasi, saat ini petugas gabungan bersama TNI, Polri, PMI dan relawan masih melakukan pendataan," ujar Wahyu.
Tingginya intensitas hujan, terutama di daerah hulu sungai mengakibatkan Sungai Tuntang, Juworo, meluap. Bahkan, elevasi Sungai Lusi juga meningkat hingga dikhawatirkan akan meluap dan mengakibatkan banjir lebih parah lagi.
"Kita sudah antisipasi dengan siapkan armada dan perahu karet untuk evakuasi, tenda pengungsian dan logistik serta obat-obatan," imbuhnya. (AS/E-4)