Bupati Sukabumi Asep Japar mendatangi lokasi banjir di Kecamatan Cisolok.(MI/BENNY BASTIANDY)
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi melakukan penanganan pascabencana di sejumlah kecamatan di wilayah selatan. Pasalnya, aliran sungai yang memicu luapan banjir berada di bawah kewenangan Pemprov Jabar.
Bupati Sukabumi Asep Japar mengatakan, bencana hidrometeorologi pada Minggu (27/10) dan Senin (28/10) terjadi di beberapa wilayah. Paling parah terjadi di Kecamatan Cisolok yang memicu banjir akibat meluapnya aliran sungai.
"Ini perlu koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat karena sungai yang meluap kewenangannya ada di provinsi," kata Asjap, sapaan akrab Asep Japar, Jumat (31/10).
Wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Cisolok tersebar di berbagai lokasi. Antara lain berada di Kampung Cisolok RT 03/02, Kampung Cigoler RT 03/3, dan Kampung Cikukulu RT 03/04 di Desa Cisolok. Selain merendam ratusan rumah, banjir bandang juga mengakibatkan jembatan putus di Kampung Cisolok RT 03/02.
Sementara di Desa Cikahuripan, daerah terdampak banjir berada di Kampung Tugu RT 03/03, Kampung Gembol RT 01/02 Desa Cikahuripan, dan Kampung Cilengo RT 03/02.
"Penanganannya harus efektif, karena ada yang harus dilakukan Pemkab Sukabumi, ada juga oleh Pemprov Jabar," tuturnya.
Hingga saat ini tahap asesmen masih dilakukan, terutama di Desa Cisolok dan Desa Cikahuripan di Kecamatan Cisolok. Hasil pendataan sementara, ada ratusan kepala keluarga yang terdampak.
Selain permukiman warga, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, kantor desa, dan rumah warga.
"Ada 500-an kepala keluarga yang terdampak. Harus segera kami tindak lanjuti. Kalau lama dibiarkan, kasihan warga yang terdampak," ungkap dia.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menyiapkan dapur darurat untuk memasok kebutuhan logistik warga yang sedang mengungsi.
"Saya mengimbau masyarakat agar tetap waspada serta mencari tempat aman untuk mengantisipasi banjir susulan," pungkasnya.
