Tangani Banjir, Pemprov Jateng Kerahkan Pompa 6.000 Lps

4 hours ago 3
Tangani Banjir, Pemprov Jateng Kerahkan Pompa 6.000 Lps Data Pemprov Jateng mencatat, banjir berdampak pada sekitar 25 ribu KK atau 46 ribu jiwa di kawasan Kaligawe dan Kabupaten Demak.(MI/Haryanto Mega)

WAKIL Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) memastikan pemerintah provinsi terus mempercepat penanganan banjir yang melanda Kota Semarang dan Kabupaten Demak dalam beberapa hari terakhir.

Pemprov Jateng bersama berbagai pihak telah menurunkan tim lapangan, menyalurkan bantuan logistik, serta mengoperasikan sejumlah pompa penyedot air untuk mempercepat surutnya genangan di kawasan terdampak.

"Hari ini (26 Oktober 2025) kami masih melakukan percepatan penanganan banjir di Semarang dan sekitarnya. Koordinasi dilakukan lintas dinas, juga bersama Pemkab Demak, Pemkot Semarang, dan pemerintah pusat," kata Gus Yasin, Minggu (26/10).

Menurutnya, hasil penanganan masih berproses karena beberapa unit pompa di Sungai Kaligawe, Sringin, dan Kali Tenggang masih dalam perbaikan. Hingga kini, delapan unit pompa telah dikerahkan, termasuk pompa portabel berkapasitas 250–2.000 liter per detik di Sungai Kaligawe.

Selain itu, pemprov juga memperbaiki rumah pompa di Kali Tenggang. Jika selesai, pompa berkapasitas 6.000 liter per detik itu akan mempercepat pembuangan air dari wilayah banjir.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat Demak, Genuk, dan para pengguna jalan. Percepatan terus kami lakukan. Insyaallah rumah pompa berkapasitas 6.000 liter per detik di Kali Tenggang segera berfungsi," ujarnya.

Gus Yasin menambahkan, penanganan juga dilakukan di kawasan RS Sultan Agung dan Universitas Sultan Agung (Unissula). Sementara di kawasan industri Terboyo, kondisi relatif aman meski tetap dilakukan evakuasi pegawai saat jam kerja.

"Dapur umum di kelurahan sudah kami siapkan, alat berat juga dikerahkan untuk pengerukan sungai. Kami pantau bersama BBWS agar pompa di Tenggang dan Sringin bisa berfungsi optimal,” jelasnya.

Wagub juga menyoroti tingginya curah hujan sepanjang Oktober berdasarkan laporan BMKG. Upaya modifikasi cuaca disebut belum bisa menjangkau seluruh wilayah.

Selain mempercepat pembangunan tanggul laut, baik giant sea wall maupun hybrid sea wall, Gus Yasin menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat.

"Solusi penting lainnya adalah budaya buang sampah dan perbaikan drainase. Alhamdulillah, pembuangan sampah di Kota Semarang sudah mulai membaik. Di wilayah atas juga perlu penanaman pohon. Memang kita tidak bisa melarang petani menanam singkong, tapi harus diimbangi konservasi,” ujarnya.

Data Pemprov Jateng mencatat, banjir berdampak pada sekitar 25 ribu KK atau 46 ribu jiwa di kawasan Kaligawe dan Kabupaten Demak. Sebagian besar warga memilih bertahan dan belum bersedia dievakuasi.

"Dinas Sosial sudah menyiapkan opsi evakuasi, dapur umum, serta bantuan makanan untuk para sopir yang terjebak banjir. Kami juga koordinasi dengan kepolisian untuk mengurai kemacetan," tambahnya.

Dari pantauan Sabtu malam (25/10), genangan di Jalan Kaligawe (depan RS Unissula) hingga Sayung (depan Polytron) mulai surut. Air di jalur Pantura depan Polytron kini hanya setengah ban mobil, sehingga kendaraan kecil sudah mulai melintas. Namun, jalan Kaligawe masih belum direkomendasikan untuk mobil kecil karena banyak lubang tertutup air.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi telah menginstruksikan seluruh dinas dan stakeholder terkait untuk turun langsung menangani banjir di Semarang dan Demak sejak hari pertama.

Kepala BPBD Jateng Bergas Catursasi Penanggungan menyebut tim gabungan dari BPBD provinsi, kota, kabupaten, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat telah menyalurkan bantuan logistik serta menyiapkan dapur umum.

Sementara Kepala Pusdataru Jateng Henggar Budi Anggoro menambahkan, delapan pompa yang dikerahkan hingga Jumat (24/10/2025) mampu menyedot air hingga 1.900 liter per detik dan beroperasi 24 jam, tersebar di sekitar Kali Tenggang, Terboyo, dan Kali Sringin. (HT/E-1) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |