Tanah Longsor dan Rumah Ambruk Landa Ciamis

13 hours ago 4
Tanah Longsor dan Rumah Ambruk Landa Ciamis Salah satu rumah yang ambruk akibat bencana di Kabupaten Ciamis(MI/KRISTIADI)

HUJAN deras disertai angin kencang menyebabkan tanah longsor, rumah ambruk dan pohon tumbang di beberapa Kecamatan di Kabupaten Ciamis. Tidak ada korban jiwa, tapi sejumlah warga mengalami kerugian atas musibah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani mengatakan, intensitas hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari menyebabkan banyak bencana terutama tanah longsor, rumah ambruk dan pohon tumbang menimpa rumah. Beberapa bencana langsung ditangani oleh petugas BPBD yang melakukan assesmen serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

"Cuaca ekstrem yang terjadi menyebabkan pohon tumbang menimpa rumah di Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, tanah longsor di Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari; Desa Situmandala, Kecamatan Rancah; Desa Gunungcupu, Kecamatan Sindangkasih dan di Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan," katanya, Minggu (2/11).

Dia menambahkan hujan deras juga menyebabkan rumah ambruk di Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas dan Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan. Berbagai upaya langsung dilakukan petugas. Sebagian warga harus mengungsi ke rumah saudaranya.

Sementara tanah longsor dengan panjang 13 meter telah terjadi di belakang bangunan sekolah dan sudah ditangani.

"Tanah longsor yang menerjang Kabupaten Ciamis menyebabkan saluran Cimanggu menggerus tebing dan bahu jalan penghubung Desa Situmandala menuju Desa Cisontro menyebabkan tanah ambles. Terjadi tanah longsor sepanjang 9 meter, tinggi 6,5 meter. Bahu jalan terbawa longsor dan jalan hanya dilalui motor. Sementara untuk mobil dilakukan buka tutup," ujarnya.

Menurut Ani, musim hujan harus selalu diwaspadai terutamanya jika terjadi luapan sungai, karena bisa menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan akan terjadi pada Oktober hingga November 2025.

"Kami minta agar warga selalu waspada karena bencana hidrometeorologi dapat menyebabkan banjir, longsor, dan pohon tumbang. Kami terus bersinergi dengan TNI, Polri, dan Tagana. Seluruh kecamatan sudah diminta melakukan antisipasi guna meminimalkan potensi kerugian," tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |