
Hasil survei Poltracking Indonesia mencatat sebanyak 71,4% masyarakat yang menjadi responden mengaku puas terhadap kinerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam 1 tahun terakhir.
“Tingkat kepuasan kepada kinerja Wapres Gibran 71,4%, gabungan antara sangat puas dan cukup puas,” ucap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda Rasyid dalam rilis survei secara daring diikuti dari Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan mayoritas responden merasa puas dengan kinerja Gibran karena sosoknya yang berjiwa muda dan dianggap membawa perubahan positif. “19,4% menyatakannya,” ucap dia.
Selain itu, publik puas dengan kinerja Gibran lantaran dinilai dekat dan perhatian kepada rakyat (15,7%), mampu memimpin serta bersinergi dengan Presiden Prabowo Subianto (10,3%), pintar dan cerdas (8,7%), serta membela rakyat kecil dan mendengarkan aspirasi (7,2%).
Di sisi lain, sebanyak 25,3% responden masih merasa tidak puas dengan kinerja Wapres Gibran. Angka itu terdiri atas 22,1% menyatakan kurang puas dan 3,2% mengaku sangat tidak puas.
Dalam survei tersebut, Poltracking Indonesia turut menyurvei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran yang mendapati bahwa 78,1% responden mengaku puas.
“78,1% mengatakan puas, 19,3% tidak puas,” kata Hanta.
Perbandingan sebaran responden yang merasa puas dengan kinerja Prabowo-Gibran, yaitu 9,8% mengaku sangat puas dan 68,3% cukup puas. Sementara itu, sebaran responden yang tidak puas, yaitu 17,3% kurang puas dan 2% sangat tidak puas.
Jika didalami, responden merasa puas terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran karena kepemimpinan yang tegas dan berwibawa (18,8%), bantuan pemerintah tepat sasaran (12,3%), program MBG (10,4%), pencegahan/pemberantasan korupsi (8,1%), serta kinerja yang terbukti (6,2%).
Adapun alasan responden tidak puas, antara lain, ekonomi belum stabil (26,7%), bantuan tidak tepat sasaran (15,7%), kasus korupsi (8,9%), harga kebutuhan pokok mahal (7%), dan masih kurangnya lapangan kerja (6,3%).
“Lima alasan ini yang kami rekam penting masukan buat pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Hanta.
Populasi dari survei ini adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Diambil dengan metode multistage random sampling, responden pada survei ini berjumlah 1.220 orang.
Para responden terpilih kemudian diwawancarai secara tatap muka pada tanggal 3–10 Oktober 2025. Adapun ambang batas galat survei ini lebih kurang 2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.(Ant/P-1)