Superwood: Kayu Super Ringan yang Kuatnya Melebihi Baja

5 hours ago 3
 Kayu Super Ringan yang Kuatnya Melebihi Baja Ilustrasi Superwood(Doc Deezen)

SEBUAH perusahaan asal Amerika Serikat, InventWood, memperkenalkan inovasi material baru yang berpotensi merevolusi dunia konstruksi: Superwood, jenis kayu hasil rekayasa yang diklaim 10 kali lebih kuat dari baja berdasarkan beratnya dan enam kali lebih ringan.

Lebih dari satu dekade lalu, Liangbing Hu, peneliti di University of Maryland, mulai bereksperimen untuk mengubah struktur alami kayu menjadi material superkuat. Fokusnya terletak pada selulosa, komponen utama serat tumbuhan yang menentukan kekuatan dasar kayu.

Salah satu eksperimen awal Hu bahkan menghasilkan kayu transparan dicapai dengan menghilangkan sebagian lignin, zat yang memberi warna sekaligus kekuatan pada kayu. Namun terobosan terbesarnya datang pada tahun 2017, ketika ia mengembangkan metode perlakuan kimia diikuti tekanan panas tinggi untuk memperkuat selulosa dan meruntuhkan struktur sel kayu.

Hasilnya luar biasa. Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature menunjukkan rasio kekuatan terhadap berat Superwood melampaui sebagian besar logam dan paduan struktural, membuka babak baru bagi material berbasis kayu.

Setelah melalui lebih dari 140 paten dan bertahun-tahun pengembangan, InventWood kini mulai memproduksi Superwood secara komersial di pabriknya di Frederick, Maryland.

CEO perusahaan, Alex Lau, menyebut Superwood sebagai material yang “berperilaku seperti kayu, tetapi jauh lebih kuat dan ringan.” Ia menambahkan, penggunaan Superwood dapat membuat bangunan hingga empat kali lebih ringan, lebih mudah dibangun, dan lebih tahan terhadap gempa.

Untuk tahap awal, Superwood akan difokuskan pada aplikasi luar ruangan seperti dek dan pelapis dinding eksterior. Tahun depan, InventWood berencana memperluas penggunaannya untuk interior bangunan termasuk panel dinding, lantai, dan furnitur.

Menariknya, Superwood juga bisa menggantikan komponen logam seperti sekrup, paku, dan sambungan, berkat kekuatan dan ketahanannya yang tinggi. Menurut laporan CNN, material ini 20 kali lebih kuat dari kayu biasa, 10 kali lebih tahan terhadap benturan, serta tahan terhadap jamur dan serangga. Superwood juga unggul dalam uji ketahanan api.

Meski proses produksinya memiliki jejak karbon lebih besar daripada kayu biasa, emisi yang dihasilkan 90% lebih rendah dibanding baja. InventWood menargetkan agar Superwood menjadi pesaing baja, bukan hanya sekadar alternatif kayu murah.

Berbeda dari kayu rekayasa lain yang mengandalkan perekat untuk menyatukan potongan kayu, Superwood dimodifikasi hingga ke tingkat molekuler, menjadikannya lebih kuat dan serbaguna. Proses ini bahkan dapat diterapkan pada 19 jenis kayu dan bambu.

Tren konstruksi berbasis kayu sendiri tengah berkembang pesat di berbagai negara. Beberapa pencakar langit kayu kini berdiri di kota-kota seperti Milwaukee, membuktikan potensi besar material alami ini.

Menurut Profesor Philip Oldfield dari University of New South Wales, “Superwood dapat memungkinkan arsitek merancang bentang struktur yang lebih luas dan permukaan kayu yang lebih tahan lama.” Meski demikian, ia menilai industri konstruksi masih berhati-hati, dan mendorong adanya edukasi, proyek percontohan, serta dukungan regulasi untuk memperluas penggunaan material kayu berteknologi tinggi tersebut.

Jika klaim dan potensi Superwood terbukti di lapangan, dunia mungkin akan segera menyaksikan era baru arsitektur berkelanjutan di mana kayu bisa menyaingi, bahkan menggantikan baja sebagai tulang punggung bangunan masa depan.

Sumber: Times of India

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |