Ilustrasi(Dok ist)
UNIVERSITAS Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berduka, 6 mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) hanyut di bermain sekitar tubing Jolinggo sungai di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal dan hingga kini 4 orang ditemukan meninggal dunia dan 2 mahasiswa lainnya masih dalam pencarian.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (4/11) malam, suasana duka menyelimuti UIN Walisongo Semarang, seluruh mahasiswa dan civitas akademika menggelar doa bersama untuk mengenang para korban, dengan harapan mahasiswa yang belum ditemukan segera kembali dalam keadaan selamat dan keluarga semua diberikan ketabahan.
Di tengah kondisi cuaca dan lokasi cukup gelap, pencarian terhadap 2 mahasiswa oleh tim SAR gabungan dibantu relawan yang belum ditemukan yakni Bima Pranawira (21) warga Gresik dan Muhammad Jibril Asyarofi (21) warga Jepara tetap berlanjut dengan menggunakan lampu penerangan dengan menyusuri sungai hingga ke hilir.
Sedangkan 4 korban yang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yakni Nabila Yulian Dessi Pramesti (21) warga Bojonegoro, Riski Amelia (21) dan Syifa Nadilah (21) keduanya warga Pemalang dan Muhammad Labib Risqi (21) warga Pekalongan hingga malam masih disemayamkan di rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan pemulasan jenazah sebelum diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan
"Kami sangat berduka atas musibah tang terjadi pada mahasiswa kami yang sedang menjalani KKN, sebagai komitmen kampus melakukan penanganan peristiwa tersebut," kata Rektor UIN Walisongo Semaranag Prof. Nizar Selasa (4/11) malam.
Menurut Nizar, selain memohon doa agar tiga mahasiswa yang hilang segera ditemukan dan keluarga diberikan ketabahan menghadapi cobaan ini, pihak UIN Walisongo Semarang juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menyediakan layanan konseling sekaligus pendampingan spiritual bagi mahasiswa berikut keluarga terdampak.
Pihak kampus UIN Walisongo Semarang, lanjut Nizar, akan memperkuat sistem keamanan kegiatan KKN di seluruh lokasi penugasan, juga melakukan evaluasi menyeluruh kegiatan program KKN akan dilakukan khususnya dari segi keamanan, mitigasi risiko dan pengawasan kegiatan lapangan, karena keselamatan mahasiswa menjadi prioritas utama.
"KKN merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat, namun pelaksanaannya harus dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan kesiapsiagaan," tambahnya.
Sementara Kepala Seksi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kendal Iwan Sulistyo mengemukakan setelah mendapatkan laporan ada mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang terhanyut, segera diturunkan petugas SAR Gabungan untuk melakukan pencarian dengan menelusuri sungai hingga ke hilir.
Awalnya ditemukan satu korban di bawah jembatan, ungkap Iwan Sulistyo, kemudian ditemukan kembali dua mahasiswa sudah meninggal, selanjutnya menyusul satu lagi hingga sudah 4 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yakni 3 perempuan dan 1 laki-laki. "Kita masih lanjutkan pencarian terhadap dua korban lagi," imbuhnya.
Peristiwa hanyutnya 6 mahasiswa tersebut, menurut Iwan Sulistyo, berawal ketika 15 mahasiswa bermain tubing di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada awalnya kondisi tenang namun tiba-tiba di daerah atas turun hujan lebat hingga air sungai dalam jumlah besar menggelontor ke hilir, sehingga mahasiswa yang sedang di dalam sungai terseret arus yang cukup kuat.
Sedangkan 9 mahasiswa lainnya selamat, demikian Iwan Sulistyo, namun kondisi trauma cukup berat hanya terpaku memandangi tepian sungai dan belum dapat dimintai keterangan, hingga kemudian oleh petugas SAR gabungan dibawa ke pusko KKN agar dapat lebih tenang. (H-2)


















































