22 hours ago
4
Ini makanan penyebab kanker payudara(freepik)
KAMU suka ngemil keripik kemasan, minuman soda, atau ayam bakar yang gosong-gosong? Hati-hati, ternyata makanan-makanan enak itu bisa meningkatkan risiko kanker payudara, lho!
Penelitian terbaru dari Imperial College London membuktikan bahwa makanan ultra-proses dan daging merah yang diolah dengan suhu tinggi bisa jadi "silent killer".
Eits, jangan panik dulu! Masih ada waktu buat ubah kebiasaan makan. Yuk, simak selengkapnya biar kamu bisa tetap sehat tanpa harus berhenti nikmati hidup!
Bahaya Makanan Ultra-Processed untuk Kesehatan Tubuh
Para peneliti dari Imperial's School of Public Health telah menghasilkan penilaian yang paling komprehensif hingga saat ini mengenai hubungan antara makanan ultra-proses dan risiko terkena kanker.
Makanan ultra-proses adalah makanan yang telah diproses secara besar-besaran selama proses produksinya, seperti minuman bersoda, roti kemasan yang diproduksi secara massal, banyak makanan siap saji, dan sebagian besar sereal untuk sarapan.
Saat ini telah didokumentasikan dengan baik bahwa mereka terkait dengan berbagai hasil kesehatan yang buruk termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.
Studi ini menemukan bahwa konsumsi makanan ultra-proses yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih besar terkena kanker secara keseluruhan, dan secara khusus dengan kanker ovarium dan otak.
Hal ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker, terutama kanker ovarium dan payudara.
Wanita yang mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang banyak saat masa puber, bahkan jika dirinya tidak mengalami obesitas, memiliki risiko yang lebih besar untuk terserang kanker payudara di masa depan.
Meski begitu, wanita dengan obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kanker, tersebut karena sel lemak menghasilkan estrogen yang dapat meningkatkan risiko dari penyakit berbahaya itu.
Untuk setiap 10 persen peningkatan makanan ultra-proses dalam makanan seseorang, ada peningkatan insiden sebesar 2 persen untuk kanker secara keseluruhan, dan peningkatan 19 persen untuk kanker ovarium secara khusus.
Setiap 10 persen peningkatan konsumsi makanan ultra-proses juga dikaitkan dengan peningkatan angka kematian akibat kanker secara keseluruhan sebesar 6 persen, di samping peningkatan 16 persen untuk kanker payudara dan 30 persen untuk kanker ovarium.
Dr Eszter Vamos, penulis senior utama studi ini, dari School of Public Health Imperial College London, mengatakan: "Penelitian ini menambah bukti yang semakin banyak bahwa makanan ultra-proses cenderung berdampak negatif pada kesehatan kita, termasuk risiko kanker."
Makanan Lainnya Penyebab Kanker Payudara
Selain makanan olahan, terdapat beberapa jenis makanan lainnya yang dapat menyebabkan perkembangan sel kanker di payudara. Seseorang yang rutin mengonsumsi makanan tersebut dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap gangguan tersebut.
Maka dari itu, kamu harus tahu makanan tersebut agar dapat menghindari kanker payudara. Berikut beberapa makanan tersebut:
Daging Merah
Jenis makanan lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara adalah daging merah. Makanan ini mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dibandingkan jenis daging lainnya.
Risiko ini dapat meningkat lebih tinggi saat daging tersebut diolah dengan suhu yang tinggi atau dibakar karena mampu menyebabkan pelepasan racun.
Makanan dengan Kadar Gula Tinggi
Seseorang juga dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kanker payudara saat banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan kadar gula. Hal ini terjadi akibat peningkatan berat badan yang memengaruhi kerja insulin pada tubuh.
Saat itu terjadi, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan androgen yang membuat risiko kanker tersebut meningkat.
Para ahli menegaskan, langkah pencegahan melalui pemilihan makanan sehat adalah kunci utama. Segera evaluasi pola makan Anda, kurangi asupan berisiko, dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk perlindungan optimal terhadap kanker payudara. Ingat, apa yang Anda makan hari ini menentukan kesehatan Anda di masa depan.
Sumber: halodoc, Imperial College London
