
MENTERI Luar Negeri Sugiono menanggapi santai beredarnya video viral yang memperlihatkan percakapan Presiden Prabowo Subianto berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pengeras suara yang menyala.
Menlu menyatakan pembicaraan itu tidak perlu dispekulasikan secara berlebihan. Menurutnya, momen tersebut merupakan percakapan biasa antara dua pemimpin negara yang memiliki hubungan cukup akrab.
Ia menyebut, Presiden Prabowo dan Donald Trump sudah lama saling mengenal, sehingga wajar jika keduanya berbincang di luar konteks formal kenegaraan.
"Biasa kan ya Pak Presiden berbicara dengan kepala negara yang lain berdua-berdua, dan saya kira hubungan Pak Presiden dengan Presiden Trump juga cukup dekat. Bisa jadi banyak hal yang dibicarakan di luar hal-hal yang sifatnya formal kenegaraan," ujar Sugiono kepada awak media di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/10).
Menlu menambahkan, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Donald Trump memang sudah terjadi sebelumnya dalam agenda bilateral resmi. Namun, perbincangan yang terekam dalam video kemungkinan hanya percakapan ringan.
"Kemarin juga di saat menunggu di lounge itu beliau berbicara dengan banyak kepala negara di waktu yang sedemikian panjang menunggunya. Jadi saya kira banyak yang dibicarakan," kata dia.
Terkait isu yang beredar di media Amerika tentang ajakan bertemu dengan anak Donald Trump, Sugiono menyebut dirinya tidak mengetahui secara pasti isi pembicaraan tersebut.
Menurutnya, jika ada hal penting yang perlu ditindaklanjuti secara diplomatik, Kementerian Luar Negeri pasti akan mendapatkan arahan langsung dari Presiden. "Kalau misalnya ada hal-hal khusus yang perlu ditindaklanjuti, pasti saya dikasih tahu untuk ditindaklanjuti," tutur Sugiono. (P-4)