Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat membuka SMEXPO 2025 Bandung di Cihampelas Walk dengan menampilkan 26 UMKM binaan di Jawa Barat.(MI/SUMARIYADI)
PERTAMINA Patra Niaga Regional Jawa Barat menggelar SMEXPO Bandung 2025. Upaya pemberdayaan UMKM ini digelar pada 24-26 Oktober di Cihampelas Walk Bandung.
Ada 26 UMKM yang terpilih ikut berpameran di pusat perbelanjaan ini. Mereka berasal dari tiga bidang usaha, yakni F&B, kriya dan fesyen.
"Selain membantu para pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan penjualannya, kami juga mendorong mereka untuk naik kelas. Kami ingin mereka bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional," ungkap Manager CSR & SMEPP C&T PT Pertamina, Eko Krisriawan.
Dia menambahkan, pembinaan UMKM merupakan bentuk komitmen tanggung jawab sosial dan liingkungan PT Pertamina, yang sudah bergulir sejak 2020.
Dalam pameran kali ini, dihadirkan 26 UMKM. Mereka terdiri dari 18 UMKM mitra Pertamina dan 8 mitra CSR Pertamina.
"Mitra CSR berasal dari wilayah ring I Pertamina yang ada di 8 lokasi di Jawa Barat. Kami berharap dengan upaya yang kita lakukan ini dapat membuat UMKM bisa sukses," tandasnya.
Pertamina UMK Academy
Sementara itu, VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto mengungkapkan setiap tahun, Pertamina menggulirkan dana tidak kurang dari Rp500 miliar untuk program pemberdayaan. Di antara program itu ialah pemberdayaan UMK.
"Tujuan kita ialah agar usaha UMKM bisa berkelanjutan dan mereka bisa naik kelas. Dari semula bergerak di tingkat regional, bisa menjadi nasional bahkan global dengan melakukan ekspor," tambahnya.
Untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM, lanjut dia, PT Pertamina telah mengoperasikan Pertamina UMK Academy. Sejak 5 tahun lalu, akademi ini telah melakukan perekrutan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan UMKM.
Setiap tahunnya, tutur Rudi, dibuka pendaftaran bagi UMKM yang ingin mengikuti akademi ini. Jumlah pendaftar bisa mencapai 30 ribu sampai 40 ribu UMKM dari seluruh Indonesia.
Akademi berlangsung selama 9 bulan. Tiga bulan berlangsung di tingkat regional dan 6 bulan di tingkat nasional.
Dari jumlah itu, mereka diseleksi di tingkat regional untuk dipilih sebanyak 1.400 UMKM. Jumlah itu kembali disaring untuk bersaing di tingkat nasional, sehingga bisa terpilih 750 UMKM untuk mengikuti Pertamina UKM Academy.
"Dalam akademi, mereka digembleng untuk bisa mendapat benefit yang bagus dari usahanya. Setelah tuntas menyelesaikan program, rata-rata UMKM mampu menaikkan penjualannya hingga 20%. Kami secara rutin menerima laporan dengan bukti-bukti transaksi dari mereka," tambahnya.
Rudi menambahkan, Pertamina UKM Academy ini menjadi satu-satunya program pembinaan UMKM di Indonesia yang telah memiliki kurikulum lengkap. Di antaranya terkait upaya go modern, go digitl dan go global.
"Sampai saat ini, Pertamina telah mengantarkan 200-an UMKM binaannya untuk memberangkatkan produknya ke luar negeri. Mereka telah berhasil melakukan ekspor," tandasnya.
Menurut Rudi, Pertamina sangat fokus melakukan pemberdayaan UMKM dengn tujuan meningkatkan penjualan mereka. Dengan cara itu, mereka bisa meningkatkan keuntungan.
"Dari sana, mereka bisa menyediakan lapangan kerja untuk orang lain. Mereka juga bisa mendukung pendidikan anak-anaknya, sehingga mampu meraih masa depan yang lebih baik," tandasnya.


















































