Sepeda motor yang digunakan pedagang jajanan untuk datang ke sekolah, membuat jajanan dan menjual pada anak sekolah di Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)
SEJUMLAH siswa SDN 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan makanan, Jumat (17/10).
Para siswa mendadak mual, sakit perut, muntah-muntah, hingga pusing. diduga mereka keracunan seusai mengkonsumsi jajanan sekolah saat jam istirahat.
Total sekitar 28 korban keracunan ditangani Puskemas Rajamandala. Pihak sekolah dan tenaga kesehatan segera melakukan observasi medis agar korban bisa ditangani lebih cepat.
"Hasil penyelidikan bukan karena MBG, tapi dari jajanan sekolah. Korban ada 28 orang, 15 dirawat di Puskesmas 13 sedang diobeservasi," terang Kepala Puskesmas DTP Rajamandala Teguh Hadian.
Hasil tracing, keracunan para siswa disebabkan jajahan olahan telur goreng. Untuk memastikannya, petugas medis akan membawa sampel makanan ke laboratorium.
"Diduga mereka mengalami keracunan akibat jajanan sekolah, katanya olahan telur goreng. Sekarang kami masih cek," ucapnya.
Sementara itu, Polsek Cipatat sudah memeriksa seorang pedagang jajanan yang diduga menjadi sumber kasus keracunan. Dari hasil pemeriksaan awal, pedagang tersebut diketahui kerap berjualan di sekitar lokasi sekolah dan menjajakan jajanan populer bernama Dofood, sejenis camilan berbahan kulit lumpia berisi mie dan telur, yang digoreng dan diberi bumbu penyedap serta saus.
"Pedagang telah dimintai keterangan dan untuk sementara masih berstatus sebagai saksi. Dia memang biasa jualan di situ dan menjual makanan kepada anak-anak. Dugaan sementara mungkin ada faktor kebersihan yang kurang terjaga," ungkap Panit Reskrim Polsek Cipatat Iptu Trianto Harry.
Hingga kini, petugas masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan sumber keracunan yang menyebabkan sejumlah anak mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi jajanan Dofood tersebut.


















































