Jannik Sinner.(AFP/FILIPPO MONTEFORTE)
JANNIK Sinner mengaku telah menerima kenyataan bahwa dirinya tak akan menutup musim 2025 sebagai petenis nomor satu dunia, meski peluang matematis masih terbuka.
Petenis asal Italia itu kehilangan posisi puncak peringkat ATP setelah dikalahkan Carlos Alcaraz pada final AS Terbuka September lalu. Sinner sebelumnya memegang status petenis terbaik dunia selama 65 pekan berturut-turut.
“Mustahil (mengakhiri tahun di peringkat satu). Jujur, saya tidak memikirkannya sekarang. Itu akan menjadi target untuk tahun depan,” ujar Sinner dikutip dari AFP.
Sinner kini terpaut kurang dari 1.000 poin dari Alcaraz. Secara teori, ia masih bisa merebut kembali posisi teratas jika menjuarai Paris Masters dan rivalnya gagal mencapai semifinal.
Namun, peluang itu dianggap tipis karena Sinner harus mempertahankan 1.500 poin dari keberhasilannya menjuarai ATP Finals di Turin tahun lalu. Sebaliknya, Alcaraz yang tersingkir di fase grup 2024 hampir tak memiliki poin untuk dipertahankan.
“Tahun ini semuanya bukan di tangan saya,” kata Sinner.
Sinner tiba di Paris dengan kepercayaan diri tinggi setelah menjuarai Vienna Open pada Minggu (26/10). Namun, musim panjang tampak mulai menguras fisiknya.
Petenis berusia 24 tahun itu sempat mundur karena kram di Shanghai Masters awal Oktober dan juga mengalami masalah pada paha saat berlaga di Wina.
“Masalah di Wina bukan hal yang sama. Saya rasa itu normal. Saya bermain lima hari berturut-turut, dan finalnya sangat menguras tenaga. Hal seperti itu bisa terjadi," katanya.
Meski demikian, juara empat kali Grand Slam itu menegaskan kondisinya kini cukup bugar menjelang pertandingan pembuka Paris Masters melawan petenis Belgia, Zizou Bergs.
“Tubuh saya terasa baik sekarang. Sedikit lelah, tentu saja, setelah bermain lima pertandingan berturut-turut dan langsung ke sini dengan waktu pemulihan singkat,” ujarnya.
“Tapi saya senang dengan kondisi saya. Setiap hari saya pulih semakin baik.” (I-3)


















































