
Menunaikan sholat jenazah adalah fardhu kifayah bagi umat Muslim, sebuah kewajiban kolektif yang jika sebagian telah melaksanakannya, gugurlah kewajiban bagi yang lain. Sholat ini merupakan bentuk penghormatan terakhir dan doa bagi saudara seiman yang telah berpulang. Tata cara pelaksanaannya memiliki kekhususan tersendiri, berbeda dengan sholat wajib lima waktu yang kita kerjakan sehari-hari. Perbedaan utama terletak pada tidak adanya ruku', sujud, dan iqamah. Sholat jenazah terdiri dari beberapa takbir dengan bacaan doa-doa tertentu setelahnya. Kekhususan ini menunjukkan kesederhanaan dan fokus pada permohonan ampunan bagi almarhum atau almarhumah.
Niat Sholat Jenazah Laki-Laki
Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk sholat jenazah. Niat diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram, sebagai penegasan tujuan ibadah yang akan dilakukan. Untuk sholat jenazah laki-laki, lafadz niatnya adalah:
أُصَلِّي عَلَى هَذَا المَيِّتِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Usholli 'ala hadzal mayyiti fardhol lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat sholat atas jenazah laki-laki ini fardhu karena Allah Ta'ala.
Niat ini diucapkan dalam hati, namun melafadzkannya secara lirih diperbolehkan untuk membantu memantapkan hati. Yang terpenting adalah kesadaran dan pemahaman makna dari niat tersebut.
Rukun dan Tata Cara Sholat Jenazah Laki-Laki
Sholat jenazah memiliki rukun yang harus dipenuhi agar sholat sah. Rukun-rukun tersebut adalah:
- Niat: Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, niat dilakukan sebelum takbiratul ihram.
- Berdiri: Sholat jenazah dilaksanakan dengan berdiri, tidak diperbolehkan sambil duduk kecuali ada udzur syar'i (alasan yang dibenarkan agama).
- Takbiratul Ihram: Mengucapkan Allahu Akbar sebagai pembuka sholat.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Dibaca setelah takbiratul ihram.
- Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW: Dibaca setelah takbir kedua.
- Mendoakan Jenazah: Dibaca setelah takbir ketiga.
- Mendoakan Keluarga Jenazah: Dibaca setelah takbir keempat.
- Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sebagai penutup sholat.
- Tertib: Melaksanakan rukun-rukun tersebut secara berurutan.
Berikut adalah tata cara sholat jenazah laki-laki secara rinci:
- Berdiri menghadap kiblat. Jenazah diletakkan di depan imam, dengan posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan imam.
- Niat sholat jenazah.
- Takbiratul Ihram: Mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu. Kemudian, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Takbir Kedua: Mengucapkan Allahu Akbar tanpa mengangkat tangan.
- Membaca Shalawat Nabi:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad
Artinya: Ya Allah, berilah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad.
Boleh juga membaca shalawat Ibrahimiyah yang lebih panjang.
- Takbir Ketiga: Mengucapkan Allahu Akbar tanpa mengangkat tangan.
- Mendoakan Jenazah:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir lahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' mudkholahu waghsilhu bil ma'i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothoya kama yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Wa abdilhu daran khoiran min darihi wa ahlan khoiran min ahlihi wa zaujan khoiran min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a'idzhu min 'adzabil qobri wa 'adzabin naar.
Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, berilah dia kesehatan, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah tempat masuknya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, istrinya dengan istri yang lebih baik. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.
- Takbir Keempat: Mengucapkan Allahu Akbar tanpa mengangkat tangan.
- Mendoakan Keluarga Jenazah:
اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Allahumma la tahrimna ajrohu wala taftinna ba'dahu waghfir lana walahu
Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami setelahnya, dan ampunilah kami dan dia.
- Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Posisi Imam dalam Sholat Jenazah Laki-Laki
Posisi imam dalam sholat jenazah laki-laki memiliki ketentuan khusus. Imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah. Hal ini berbeda dengan sholat jenazah perempuan, di mana imam berdiri sejajar dengan bagian tengah badan jenazah. Perbedaan posisi ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakan tata cara sholat jenazah laki-laki dan perempuan.
Hikmah dari perbedaan posisi imam ini adalah sebagai bentuk penghormatan dan kesopanan terhadap jenazah. Dengan berdiri sejajar dengan kepala jenazah laki-laki, imam seolah-olah sedang berhadapan langsung dengan almarhum, menyampaikan doa dan permohonan ampunan dengan lebih khusyuk.
Perbedaan Sholat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan
Selain posisi imam, terdapat beberapa perbedaan lain dalam sholat jenazah laki-laki dan perempuan, meskipun secara umum tata caranya sama. Perbedaan tersebut terletak pada:
- Niat: Lafadz niat untuk jenazah laki-laki menggunakan kata hadzal mayyiti (هَذَا المَيِّتِ), sedangkan untuk jenazah perempuan menggunakan kata hadzihil mayyitati (هَذِهِ المَيِّتَةِ).
- Doa: Dalam doa setelah takbir ketiga, kata ganti untuk jenazah laki-laki menggunakan lahu (لَهُ), sedangkan untuk jenazah perempuan menggunakan laha (لَهَا). Demikian pula pada kata ganti lainnya dalam doa tersebut.
Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan perhatian Islam terhadap detail dalam ibadah, serta penyesuaian dengan jenis kelamin jenazah yang disholatkan. Meskipun perbedaannya kecil, namun penting untuk diperhatikan agar sholat jenazah dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Keutamaan Sholat Jenazah
Sholat jenazah memiliki keutamaan yang besar bagi orang yang melaksanakannya. Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa yang mensholatkan jenazah dan mengiringinya hingga dimakamkan, maka baginya pahala sebesar dua qirath. (HR. Bukhari dan Muslim)
Satu qirath adalah sebesar gunung Uhud. Ini menunjukkan betapa besar pahala yang dijanjikan bagi orang yang ikut mensholatkan dan mengiringi jenazah hingga pemakaman. Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk senantiasa berpartisipasi dalam sholat jenazah, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan upaya untuk meraih ridha Allah SWT.
Selain itu, sholat jenazah juga merupakan bentuk doa dan permohonan ampunan bagi almarhum atau almarhumah. Dengan mendoakan jenazah, kita berharap agar Allah SWT mengampuni dosa-dosanya, menerima amal baiknya, dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya. Doa dari orang-orang yang masih hidup sangat bermanfaat bagi jenazah, terutama di alam kubur.
Oleh karena itu, mari kita senantiasa berusaha untuk melaksanakan sholat jenazah setiap kali ada kesempatan. Selain sebagai bentuk kewajiban fardhu kifayah, sholat jenazah juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Jenazah
Selain rukun dan tata cara yang telah dijelaskan, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam sholat jenazah agar sholat dapat dilaksanakan dengan sempurna:
- Kekhusyukan: Sholat jenazah hendaknya dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Kita harus menyadari bahwa kita sedang mendoakan saudara seiman yang telah berpulang, dan memohonkan ampunan baginya kepada Allah SWT.
- Kebersihan: Pastikan diri kita dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil sebelum melaksanakan sholat jenazah. Berwudhu terlebih dahulu jika diperlukan.
- Pakaian: Kenakan pakaian yang bersih dan sopan saat melaksanakan sholat jenazah. Hindari pakaian yang mencolok atau mengganggu kekhusyukan sholat.
- Tempat: Sholat jenazah sebaiknya dilaksanakan di tempat yang bersih dan tenang. Jika memungkinkan, laksanakan di masjid atau mushola.
- Jumlah Jamaah: Semakin banyak jamaah yang ikut mensholatkan jenazah, semakin baik. Hal ini menunjukkan banyaknya orang yang mendoakan almarhum atau almarhumah, dan diharapkan doa tersebut lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
- Menghindari Perbuatan Sia-Sia: Hindari berbicara atau melakukan perbuatan sia-sia selama melaksanakan sholat jenazah. Fokuskan pikiran dan hati kita pada doa dan permohonan ampunan bagi jenazah.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan sholat jenazah yang kita laksanakan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi almarhum atau almarhumah.
Kesimpulan
Sholat jenazah merupakan ibadah penting yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Tata cara pelaksanaannya memiliki kekhususan tersendiri, berbeda dengan sholat wajib lima waktu. Dengan memahami rukun, tata cara, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sholat jenazah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk, serta memberikan manfaat yang besar bagi saudara seiman yang telah berpulang. Mari kita senantiasa berusaha untuk melaksanakan sholat jenazah setiap kali ada kesempatan, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan upaya untuk meraih ridha Allah SWT. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa almarhum atau almarhumah.