Petugas SPBU mengisi BBM jenis Pertalite ke mobil bak terbuka.(MI/Supardji Rasban)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kualitas bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Surabaya dan Gresik, Jawa Timur. Langkah ini diambil sebagai respons atas banyaknya laporan sepeda motor yang mengalami kerusakan mesin setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Di antara SPBU yang diperiksa adalah SPBU 54.601.79 yang terletak di Jalan Kayoon, Surabaya, dan SPBU 53.611.01 di Gresik. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari tugas Kementerian ESDM untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama terkait dugaan adanya kandungan air dalam BBM yang dapat merusak mesin kendaraan.
"Kami bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, hari ini menjalankan amanah dari Menteri ESDM untuk menyelidiki dugaan adanya kandungan air dalam BBM yang bisa merusak mesin kendaraan," ujar Laode saat melakukan pemeriksaan di Surabaya seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/10).
Metode Uji Kualitas BBM: Pasta Air dan Visual
Pemeriksaan dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah uji pasta air. Dalam uji ini, pasta khusus digunakan untuk mendeteksi kandungan air dalam BBM. Jika pasta tetap berwarna kuning setelah dioleskan pada pipa yang dimasukkan ke dalam BBM, maka dapat dipastikan bahwa BBM tersebut tidak mengandung air. Sebaliknya, jika pasta berubah warna menjadi merah, itu menandakan adanya kandungan air.
Di SPBU Kayoon, uji pasta air dilakukan pada BBM yang ada di tangki truck, tangki pendam, serta dispenser. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM yang diuji tetap berwarna kuning, mengindikasikan bahwa tidak ada kandungan air dalam BBM tersebut.
"Jika ada kandungan air, warna pasta akan berubah menjadi merah. Namun, pada pemeriksaan ini, tidak ditemukan pencampuran air dalam BBM," tambah Laode.
Selain uji pasta air, tim Kementerian ESDM juga melakukan uji visual untuk memastikan tidak ada pengotor atau kontaminan lain dalam BBM. Hasilnya, dari kedua SPBU yang diperiksa, tidak ditemukan kontaminan, yang berarti BBM yang diuji bebas dari air maupun kotoran lain.
Penyebab Masalah pada Kendaraan
Meskipun hasil uji di lapangan menunjukkan bahwa kualitas BBM di SPBU yang diperiksa tidak bermasalah, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melaporkan adanya 162 kendaraan yang mengalami masalah mesin, terdiri dari 155 sepeda motor dan 7 mobil, akibat diduga terkontaminasi BBM. Kejadian ini tersebar di 13 kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan Bojonegoro menjadi daerah dengan jumlah kendaraan terbanyak yang terpengaruh, yaitu 59 unit.
Rincian lebih lanjut mengenai wilayah yang terdampak meliputi Kabupaten Tuban (44 kendaraan), Kota Surabaya (23 kendaraan), Kabupaten Sidoarjo (13 kendaraan), serta daerah lainnya dengan jumlah yang lebih sedikit.
Meskipun kualitas BBM di beberapa SPBU terbukti aman, Kementerian ESDM terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk menyelidiki lebih lanjut kemungkinan penyebab lain yang memengaruhi mesin kendaraan, serta memastikan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (Ant/Z-10)


















































