Setelah 16 Hari Rawat Inap di RS, Santri Syehlendra Haical Pulang

2 hours ago 1
Setelah 16 Hari Rawat Inap di RS, Santri Syehlendra Haical Pulang Sejumlah mobil ambulans membawa korban runtuhnya bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo.(Dok. Antara)

SETELAH 16 hari menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro Kabupaten Sidoarjo, santri Syehlendra Haical,13, akhirnya diperbolehkan pulang ke Probolinggo, Kamis (16/10). Haical adalah salah satu korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, hingga kaki kirinya harus diamputasi.

Hari kepulangan Haical ini ditandai dengan pemberian nasi kuning, oleh Direktur RSUD Notopuro dokter Atok Irawan kepada ayah Haical, Abdul Hawi,40. Kiriman kue juga berdatangan untuk memberi semangat kepada Haical dan kedua orang tuanya.

Selama 16 hari, Haical menjalani perawatan intensif, di RSUD Notopuro Kabupaten Sidoarjo. Bocah 13 tahun ini lebih lama menjalani perawatan dibandingkan santri lainnya yang menjadi korban, karena kaki kirinya harus diamputasi akibat infeksi serius.

Haical diperbolehkan pulang setelah kondisinya terus membaik. Kaki palsu yang sebelumnya sudah diukur Kementerian Sosial, kemungkinan juga bisa digunakan November nanti.  Setelah peristiwa tragedi Ponpes Al Khoziny, Haical mengaku tetap ingin melanjutkan nyantri di ponpes tersebut. Namun Haical harus beristirahat satu tahun dulu, untuk pemilihan fisik dan trauma.

"Haical masih kepengen balik ke Al Khoziny, tapi kami lihat nanti. Kami tunggu dulu proses traumanya, istirahat dulu mungkin, baru kita putuskan," kata Abdul Hawi.

Abdul menceritakan, kondisi Haical sempat memburuk saat pertama kali dirawat. Infeksi kaki kanan saat itu cepat menjalar ke atas, hingga nyaris membahayakan organ vital.

"Awalnya infeksi itu di kaki, tapi pas hari Jumat itu sudah menjalar ke atas, sampai ke ginjal. Kalau tidak cepat diambil tindakan, bisa lebih parah lagi, bahkan ke paru-paru," kata Abdul Hawi.

Direktur RSUD Notopuro Sidoarjo dr Atok Irawan mengatakan, setelah pulang ini Haical masih menjalani rawat jalan. Setidaknya Haical harus rawat jalan dua kali ke RSUD Notopuro Sidoarjo. Kementerian Sosial juga sudah mengukur kaki Haical untuk keperluan pembuatan kaki palsu. Kaki palsu tersebut sudah bisa digunakan November ini apabila sudah jadi.

"Haical ini pasien terakhir yang pulang, sudah tidak ada lagi," kata Atok.

Atok menambahkan, ada 45 santri Ponpes Al Khoziny yang sempat dirawat di RSUD Notopuro Sidoarjo. Namun langsung sudah ada 30 orang yang kemudian bisa pulang di hari awal. Selanjutnya menyisakan 13 santri menjalani perawatan hingga sembuh. Dua santri yang dilarikan ke rumah sakit ini meninggal dunia.

Haical berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dari reruntuhan, pada 1 Oktober 2025 atau tiga hari setelah kejadian 29 September 2025. Sekarang Haical sudah pulang ke kampungnya, di Dusun Krajan Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.  (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |