Setahun Prabowo-Gibran, Pengamat Sebut Danantara Jadi Arah Baru Ekonomi Nasional

8 hours ago 1
Setahun Prabowo-Gibran, Pengamat Sebut Danantara Jadi Arah Baru Ekonomi Nasional Ilustrasi(MI/Susanto)

ANALIS kebijakan ekonomi dari Apindo, Ajib Hamdani, menilai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai babak penting dalam penataan ulang arah ekonomi nasional.

Di tengah fokus pada kemandirian dan efisiensi aset negara, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara muncul sebagai salah satu instrumen kunci dalam kerangka pembangunan era kabinet Merah Putih.

Meski baru berdiri beberapa bulan, Danantara telah menempati posisi strategis di arsitektur ekonomi baru Indonesia. Lembaga ini dibentuk untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara agar menghasilkan nilai tambah berkelanjutan, sebuah fungsi yang sebelumnya tersebar di berbagai kementerian dan BUMN.

Dalam waktu singkat, total dana kelolaan (Assets Under Management/AUM) Danantara dilaporkan telah melampaui USD 1 triliun, menempatkannya di jajaran 10 besar sovereign wealth fund (SWF) dunia.

Menurut Ajib, kehadiran Danantara menegaskan niat pemerintah untuk membangun fondasi ekonomi berbasis investasi jangka panjang. 

“Presiden Prabowo menaruh pesan yang jelas melalui pembentukan Danantara: Indonesia tidak hanya ingin menjadi pasar, tapi pemain dalam peta investasi global. Capaian awal lembaga ini menunjukkan arah yang konsisten ke sana,” ujar Ajib, melalui keterangannya, Senin (21/10).

Di bawah koordinasi langsung Presiden, Danantara berperan sebagai jembatan antara kebijakan fiskal dan investasi produktif, memastikan kekayaan negara tidak mengendap, melainkan bergerak dalam bentuk investasi strategis di energi, infrastruktur, industri hijau, dan teknologi digital. Sejumlah proyek yang kini dalam tahap penjajakan mencakup waste-to-energy plants di berbagai kota besar, pengembangan kawasan ekonomi berbasis energi terbarukan, dan kolaborasi lintas negara untuk pembiayaan proyek strategis.

“Kami melihat Danantara juga menjadi harapan sebagai job creator. Sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas. Penyerapan tenaga kerja ini diharapkan bisa menjadi pengungkit perekonomian nasional," katanya. 

Capaian ini dinilai sejalan dengan prioritas utama pemerintahan Prabowo–Gibran: mengubah struktur ekonomi dari konsumtif menjadi produktif. Dengan pendekatan investasi yang terukur, Danantara diharapkan mampu memperkuat kemandirian ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, dan menciptakan efek berganda di sektor riil.

Survei Poltracking Indonesia yang dirilis awal Oktober 2025 turut memperlihatkan sinyal positif. Dari publik yang mengetahui pembentukan Danantara, 77,5% menyatakan setuju dan 74,6% yakin lembaga ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Temuan itu menunjukkan adanya penerimaan publik terhadap visi ekonomi yang lebih berorientasi pada investasi jangka panjang.

Ajib menilai, peran Danantara tak bisa dilepaskan dari konteks politik dan ekonomi yang lebih besar di tahun pertama pemerintahan Prabowo. “Danantara adalah wajah baru kebijakan ekonomi era Prabowo, lebih strategis, terpusat, dan berorientasi hasil. Kalau tata kelolanya terjaga, lembaga ini bisa menjadi pilar penting bagi ambisi pertumbuhan 8% yang dicanangkan pemerintah,” katanya. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |