
SETELAH puluhan tahun konflik dan kekerasan, Israel dan Palestina akhirnya menandatangani kesepakatan damai di Sharm el-Sheikh, Mesir. Dalam forum bersejarah tersebut, Presiden Prabowo Subianto hadir sebagai salah satu tokoh penting yang ikut menentukan arah perdamaian.
Pertemuan tingkat tinggi itu dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Prancis, Raja Yordania, Emir Qatar, dan Presiden Turkiye. Dalam sambutannya, Trump memberikan penghargaan atas kehadiran Prabowo.
“Also with us is President Prabowo, a very incredible man of Indonesia (Turut hadir bersama kita Presiden Prabowo, sosok luar biasa asal Indonesia),” ujar Trump di hadapan para kepala negara.
Pernyataan tersebut menjadi pengakuan internasional terhadap peran aktif Indonesia dalam upaya perdamaian global.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum itu merupakan hasil dari proses diplomasi panjang yang telah ia jalankan. Sejak lama, Prabowo menunjukkan perhatian besar terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Dalam berbagai forum internasional, ia menegaskan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai jika kedua pihak menghentikan kekerasan dan membuka ruang dialog.
Diplomasi Panjang Menuju Perdamaian
Dukungan Indonesia terhadap rakyat Palestina juga diwujudkan secara konkret. Pemerintah Indonesia mengirim lebih dari 100 tenaga medis dan dokter ke Gaza untuk membantu korban perang. Selain itu, 60 pemuda Palestina mendapat kesempatan belajar di Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan).
Indonesia pun mengirim kapal rumah sakit dan bantuan logistik ke wilayah konflik, disertai empat misi udara lintas negara yang menyalurkan peralatan medis dan kebutuhan darurat. Seluruh misi kemanusiaan tersebut terlaksana berkat hubungan diplomatik yang baik antara Presiden Prabowo dan sejumlah pemimpin dunia.
Dalam pidatonya di Sharm el-Sheikh, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian.
“Indonesia mendukung penuh gencatan senjata permanen sebagai langkah menuju perdamaian yang nyata dan abadi antara Israel dan Palestina,” ujar Prabowo di hadapan para pemimpin dunia.
Pernyataan itu mencerminkan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang berpijak pada nilai kemanusiaan dan perdamaian abadi.
Komitmen Indonesia untuk Gencatan Senjata Permanen
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut peristiwa ini sebagai momentum penting dalam sejarah diplomasi Indonesia.
“Indonesia kini ikut menentukan arah sejarah. Kita hadir dan menjadi bagian dari solusi,” kata Teddy dalam keterangannya, Kamis (16/10).
Menurut Teddy, keterlibatan Indonesia dalam kesepakatan damai tersebut sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan peran bangsa Indonesia dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo adalah wujud nyata dari prinsip itu,” ujarnya.
Kesepakatan damai di Sharm el-Sheikh menjadi tonggak penting diplomasi Indonesia, dari Jakarta hingga Sinai, dari forum regional hingga forum global.
“Presiden Prabowo menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia kini bukan sekadar pernyataan, tetapi tindakan nyata yang berdampak. Dalam kepemimpinannya, Indonesia tampil sebagai bangsa yang menyalakan harapan bagi perdamaian dunia,” tutur Teddy. (Faj/I-1)