
LEBIH dari 400 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Israel, Hamas, dan Amerika Serikat saling melontarkan tuduhan sepanjang hari. Dalam pernyataan Selasa malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel melanjutkan pertempuran di Gaza dengan "kekuatan penuh", seraya menambahkan serangan tersebut "baru permulaan."
Netanyahu menuduh Hamas menolak proposal yang diajukan Israel dalam perundingan gencatan senjata, serta menyatakan negosiasi akan dilakukan "di bawah serangan" mulai sekarang.
Sementara itu, Hamas menuduh Israel menyerang "warga sipil tak berdaya" dan menambahkan AS turut "bertanggung jawab atas pembantaian" di Gaza, setelah muncul laporan bahwa Israel telah memberi tahu AS tentang serangan tersebut sebelum melancarkannya.
Di sisi lain, Duta Besar AS untuk PBB Dorothy Shea menyalahkan Hamas atas pertempuran yang kembali terjadi, dengan klaim bahwa kelompok tersebut telah menolak setiap proposal dan tenggat waktu dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden AS Donald Trump belum memberikan komentar terkait perkembangan ini.
Sementara itu, keluarga para sandera berkumpul di luar Knesset (parlemen Israel) pada Selasa, menyatakan bahwa para pejabat telah memilih untuk "menyerah" terhadap sandera Israel yang masih berada di Gaza dengan melancarkan serangan udara semalaman ke wilayah tersebut.
Kami akan menghentikan liputan langsung kami sebentar lagi tetapi akan kembali pada hari Rabu dengan perkembangan terbaru. (BBC/Z-2)