Hari Santri(Antara Foto)
SELAIN membentuk Ditjen Pesantren, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan sejumlah program unggulan seperti Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirasakan manfaatnya oleh jutaan santri.
“Program-program ini menunjukkan bagaimana negara hadir untuk memastikan santri tumbuh sehat, kuat, dan bersemangat dalam menuntut ilmu serta berkontribusi bagi bangsa,” ujar Nasaruddin.
Menurutnya, perhatian terhadap kesejahteraan santri menjadi bentuk tanggung jawab negara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pesantren.
Dalam dua dekade terakhir, Program Beasiswa Santri Berprestasi telah memberikan beasiswa penuh kepada 7.973 santri di seluruh Indonesia. Lebih dari 5.000 alumni PBSB kini mengabdi sebagai dokter, dosen, peneliti, teknolog, dan penggerak sosial di berbagai daerah. “Ini adalah investasi jangka panjang negara untuk masa depan bangsa,” kata Menag.
Di bidang ekonomi, Kemenag juga menyalurkan bantuan inkubasi bisnis senilai Rp499,55 miliar kepada 4.186 pesantren selama periode 2021–2024. Program ini berhasil melahirkan 1.052 Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) serta 2.347 koperasi pesantren yang kini menjadi penggerak ekonomi umat di berbagai daerah. Langkah ini menandai transformasi pesantren dari lembaga pendidikan menjadi institusi sosial-ekonomi yang mandiri dan produktif.
Dengan berbagai program tersebut, Nasaruddin berharap pesantren dapat terus tumbuh sebagai lembaga yang berperan dalam membangun kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat fondasi moral bangsa. “Pesantren harus menjadi tempat lahirnya generasi yang sehat, berdaya, dan berilmu, yang mampu membawa kemajuan bagi negeri,” ujarnya. (H-4)


















































