Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, berbicara di Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025.(MI/Haryanto Mega)
SEKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan agar pelayanan perizinan investasi di Jateng harus dipermudah dan dipercepat, bukan justru menjadi penghambat bagi investor.
“Pelayanan harus mempermudah, bukan jadi penghalang. Jangan sampai jadi seperti portal yang memungut bayaran sebelum lewat,” ujar Sumarno dalam Gala Dinner dan Investment Networking rangkaian Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Hotel Tentrem, Semarang.
Menurutnya, kemudahan perizinan merupakan wujud amanah pelayanan pemerintah. Ia juga mendorong pemerintah kabupaten/kota berkolaborasi dengan Pemprov Jateng untuk menyelesaikan kendala yang muncul dalam menjaga minat investor. “Kalau perlu kita jemput, kita gelar karpet merah untuk investor,” katanya.
Tahun ini, CJIBF berhasil menarik 34 investor dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun, yang seluruhnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah tujuan investasi.
Kegiatan CJIBF digelar Pemprov Jateng bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah dengan tema Promoting Central Java's Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menambahkan, tema tersebut sejalan dengan upaya mendorong ekonomi hijau dan berkelanjutan. Hingga triwulan III-2025, realisasi investasi di Jawa Tengah mencapai Rp66,13 triliun, didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).(E-2)


















































