Sebastien Lecornu Umumkan Kabinet Baru Prancis, Hadapi Ancaman Mosi Tidak Percaya

1 day ago 8
Sebastien Lecornu Umumkan Kabinet Baru Prancis, Hadapi Ancaman Mosi Tidak Percaya PM Prancis Sebastien Lecornu mengumumkan susunan kabinet barunya di tengah tekanan politik dan ancaman mosi tidak percaya dari oposisi. (Instagram)

PRESIDEN Prancis mengumumkan susunan kabinet baru di bawah Perdana Menteri Sebastien Lecornu pada Minggu (6/10), dengan sebagian besar posisi utama tetap diisi oleh wajah lama. Langkah ini dilakukan di tengah tekanan politik yang meningkat menjelang pembahasan anggaran negara yang mendesak.

Lecornu, yang baru saja diangkat kembali sebagai perdana menteri pekan lalu setelah masa jabatan sebelumnya hanya bertahan 27 hari, sempat berjanji akan membentuk kabinet yang “lebih segar dan beragam”. Namun, sebagian besar kursi strategis tetap ditempati menteri-menteri dari kabinet sebelumnya.

Oposisi bereaksi keras terhadap pengumuman tersebut. Partai sayap kiri France Unbowed (LFI) dan partai sayap kanan National Rally (RN) menyatakan akan mengajukan mosi tidak percaya pada Senin (7/10), yang bisa mengguncang stabilitas pemerintahan baru ini. Sementara Partai Sosialis memilih menahan sikap, dengan ketuanya, Olivier Faure, menulis singkat di X: “No comment.”

Di antara menteri yang dipertahankan adalah Roland Lescure sebagai Menteri Keuangan, sekutu dekat Presiden Emmanuel Macron, yang kini menghadapi tantangan berat meloloskan rancangan anggaran di parlemen yang sangat terpecah. Posisi Jean-Noel Barrot sebagai Menteri Luar Negeri dan Gerald Darmanin sebagai Menteri Kehakiman juga tidak berubah.

“Tujuan tunggal yang memandu keputusan saya adalah melayani negara dan rakyat Prancis,” tulis Darmanin di X, seraya mengumumkan pengunduran dirinya dari aktivitas politik partisan.

Perubahan paling mencolok dalam kabinet kali ini adalah pengangkatan Laurent Nunez, kepala kepolisian Paris, sebagai Menteri Dalam Negeri menggantikan Bruno Retailleau dari Partai Republik konservatif. Nunez, lulusan École Nationale d’Administration, dikenal berpengalaman di bidang keamanan dan sempat memimpin badan intelijen dalam negeri DGSI.

Sementara itu, Catherine Vautrin, politisi berhaluan tengah kanan, kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Lecornu. Posisi Menteri Pendidikan diisi birokrat senior Edouard Geffray, menggantikan mantan perdana menteri Elisabeth Borne.

Pertemuan antara Lecornu dan Macron pada Minggu malam menghasilkan daftar kabinet ini, dua hari setelah sang perdana menteri resmi kembali dilantik. Media lokal melaporkan, Macron ingin pemerintahan baru terbentuk sebelum keberangkatannya ke Mesir untuk menghadiri pertemuan perdamaian terkait konflik Gaza.

Pemerintah dituntut segera menyusun rancangan anggaran 2025 sebelum batas waktu konstitusional pada Rabu mendatang. Tanpa dukungan parlemen, Prancis berpotensi menggunakan undang-undang darurat untuk menjaga keberlanjutan belanja negara mulai 1 Januari.

Di tengah ketegangan politik yang meningkat, Lecornu menegaskan bahwa ia siap mundur lagi jika kondisi pemerintahan tidak memungkinkan. “Jika syaratnya tak lagi terpenuhi, saya akan pergi,” katanya kepada La Tribune Dimanche.

Isu reformasi pensiun dan pajak kekayaan diprediksi menjadi batu sandungan utama dalam pembahasan anggaran kali ini, dengan pihak kiri menuntut pembatalan kebijakan Macron sebelumnya. Lecornu menegaskan dirinya terbuka untuk berdialog, namun tetap realistis.

“Semua debat dimungkinkan, selama tetap sesuai kenyataan,” ujarnya. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |