SEA Games 2025 Jadi Batu Loncatan Menuju Olimpiade 2028 untuk Pesenam Indonesia

5 hours ago 1
SEA Games 2025 Jadi Batu Loncatan Menuju Olimpiade 2028 untuk Pesenam Indonesia Mural Olimpiade 2028 terlihat di kawasan Los Angeles, Amerika Serikat.(AFP)

PELATIH tim senam artistik putri Indonesia, Eva Butar Butar, menegaskan bahwa SEA Games 2025 menjadi target antara yang strategis bagi para pesenam Indonesia dalam persiapan menuju Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Menurut Eva, dua pesenam muda andalan Indonesia, Alarice Mallica Prakoso dan Salsabilla Hadi Pamungkas, perlu terus meningkatkan kemampuan mereka dibandingkan penampilan di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta.

“Kalau dari program kami, tujuannya adalah Los Angeles 2028. Dan ini merupakan salah satu step untuk atlet-atlet kita menuju 2028, di mana SEA Games itu sebenarnya sebagai sasaran antara kita,” kata Eva dalam temu media di Indonesia Arena, Jakarta, Selasa.

“Jadi, terutama untuk Alarice dan Salsabilla, ini merupakan debutnya dan mereka harus menambah gerakannya, meningkatkan skill-nya, di mana juga harus kemudian mematangkannya. Jadi kalau untuk kami, SEA Games itu menjadi sebagai sasaran antara, karena goal kita adalah di Los Angeles 2028.”

Eva menilai performa keduanya di ajang Kejuaraan Dunia sudah positif, terutama karena mereka mampu mengatasi tekanan debut di level global. Ia berharap kejuaraan dunia di kandang sendiri menjadi pengalaman berharga sekaligus batu loncatan untuk mempersiapkan diri ke ajang internasional yang lebih besar, termasuk Olimpiade.

“Ini debut pertamanya Salsabilla dan Alarice untuk mengikuti World Championship, sangat baik mereka mampu mengatasi rasa gugupnya apapun itu, mereka sudah melakukan yang terbaik dan yang paling penting itu safety dan mereka sudah tampil maksimal dengan rasa groginya,” ujar Eva.

Lebih lanjut, Eva menjelaskan bahwa program menuju Olimpiade Los Angeles 2028 telah dirancang dengan pembagian ke dalam dua siklus persiapan. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara pelatih, atlet, dan pengurus agar persiapan berjalan efektif.

Eva yang sebelumnya sukses membawa Rifda Irfanaluthfi tampil di Olimpiade Paris 2024 menilai waktu yang tersedia menuju Olimpiade berikutnya sangat terbatas.

“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri, karena programnya ini waktunya tidak panjang lagi, sangat singkat, di mana kita harus menambah gerakan, kita juga harus meningkatkan difficulty value yang harus ditingkatkan, kesulitan meningkatkan juga dengan eksekusinya,” kata Eva.

“Ini menantang, benar-benar menantang. Cuma tinggal dua tahun, karena bukan 2028, 2027 sebenarnya yang sangat menentukan, apakah kita bisa menuju Olimpiade.” (Ant/I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |