Santri Korban Ponpes Al Khoziny Terima Alat Bantu Jalan, Kaki Palsu Menunggu Pengukuran

9 hours ago 3
Santri Korban Ponpes Al Khoziny Terima Alat Bantu Jalan, Kaki Palsu Menunggu Pengukuran Bantuan alat bantu jalan bagi santri korban ambruknya musala Ponpes Al khoziny.(MI/Heri Susetyo)

SYAIFUL Rosi Abdillah,13, salah satu santri korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kondisinya terus membaik. Santri yang berkeinginan menjadi atlet pencak silat itu telapak kaki kanannya telah diamputasi akibat peristiwa yang terjadi pada 29 September 2025 lalu. 

Setelah viral berita, santri Rosi kehilangan telapak kaki kanan, tawaran pemberian alat bantu jalan berdatangan. Tidak hanya dari pemerintah kabupaten maupun provinsi, tawaran alat bantu kaki juga datang dari pihak swasta. 

Bantuan yang ada itu menambah semangat Rosi, yang kini menjadi penyandang disabilitas. Masih merasakan nyeri pada bagian kaki yang diamputasi, Rosi berharap lekas sembuh.

"Saya juga ingin lekas kembali nyantri di Ponpes Al Khoziny, kalau di tempat lain harus adaptasi lagi," kata Rosi, Senin (13/10) sore. 

Telapak kaki kanan Rosi sebelumnya remuk, akibat tertimpa bangunan musala Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Rosi sempat menjalani perawatan intensif, dan operasi amputasi kaki di RSUD Notopuro Sidoarjo. 

Selain Rosi, ada dua santri lain yang juga menjalani amputasi, yaitu Nur Ahmad dan Syehlendra Haical. Nur Ahmad bahkan menjalani amputasi lengan kiri, secara darurat di bawah reruntuhan bangunan ambruk. 

Kini Rosi masih harus kontrol rutin ke rumah sakit, hingga kondisinya benar-benar pulih. Rosi juga akan mendapatkan bantuan kaki palsu, namun harus diukur terlebih dulu serta menunggu rasa nyeri pada kakinya hilang. 

"Sebenarnya kita berniat langsung, tapi kaki Rosi sakit kalau untuk ngegantung, dan dia juga harus kontrol ke rumah sakit, kita akan koordinasi dengan rumah sakit dan orang tuanya agar bisa melakukan pengukuran (kaki palsu) di rumah," kata I Nyoman Widya Dharma selaku partnership Manager The New Laushune Beauty. 

Untuk sementara, kata I Nyoman, pihaknya memberikan alat bantu jalan kruk. Sambil menunggu pengukuran dan pembuatan kaki palsu, Rosi bisa menggunakan alat bantu jalan  kruk. 

"Hidup ini keras, tapi kita harus lebih keras dan semangat menghadapinya, semoga ke depannya adik Rosi bisa membanggakan orang tuanya," kata Nyoman. 

Seperti diketahui, tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny, telah membawa korban 171 orang. Di antara korban itu 104 selamat, serta 67 meninggal dunia. (HS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |