Bangunan pesantren rusak parah tertimpa tanah longsor di Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)
PONDOK Pesantren Attohiriyah di Kampung Pasir Buleud RT 02 RW 04, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, ambruk dan menewaskan seorang santri.
Insiden itu disebabkan karena tebing di belakang pondok mengalami longsor dan menerjang bangunan pada Minggu (26/10) sore. Santri bernama Nuri binti Pudin ,15, yang tengah berwudlu tewas karena tertimbun material.
Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin, mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah selatan Bandung Barat.
"Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tebing di belakang pesantren longsor dan menimpa bangunan. Satu santriwati meninggal dunia tertimpa reruntuhan," ungkapnya, Senin (27/10).
Ia menjelaskan, kontur tanah tak kuat menahan derasnya air hujan sehingga langsung menghantam dan meruntuhkan bangunan utama yang langsung menimpa korban.
"Korban sempat dievakuasi oleh warga ke Puskesmas terdekat tapi nyawanya tidak tertolong," kata Asep.
Dia menuturkan, tim BPBD Bandung Barat telah melakukan assesmen, berkoordinasi dengan aparat desa, dan melaporkan kondisi terkini ke pemerintah daerah.
"Kami sudah mengirimkan tim untuk assesmen, koordinasi dengan perangkat desa, dan menyiapkan kebutuhan darurat bagi para santri dan pengelola ponpes," tuturnya.
BPBD mengimbau warga sekitar lokasi agar waspada karena kondisi tanah di area tersebut masih labil setelah diguyur hujan deras. Terlebih potensi longsor kini meningkat seiring seringnya turun hujan.
"Kami imbau warga segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan tanah, jangan menunggu sampai terjadi bencana," jelasnya.
Pada Senin pagi, warga besama aparat gabungan melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsor dan puing bangunan.


















































