Sanae Takaichi Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama di Jepang

10 hours ago 1
Sanae Takaichi Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama di Jepang JIJI Press / AFP(Sanae Takaichi)

SANAE Takaichi resmi terpilih sebagai perdana menteri baru sekaligus perempuan pertama dalam sejarah Jepang yang menduduki posisi tertinggi di pemerintahan. Takaichi memenangi pemilihan di parlemen, Selasa (21/10). Kemenangan pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) itu menandai runtuhnya hambatan politik Jepang yang selama ini didominasi laki-laki.

Takaichi menang telak pada putaran pertama pemungutan suara di Majelis Rendah dengan meraih 237 suara. Dia sukses mengalahkan pemimpin oposisi dari Partai Demokrat Konstitusional Jepang (CDP), Yoshihiko Noda, yang memeroleh 149 suara. Hasil tersebut membuat pemilihan putaran kedua tak lagi diperlukan.

Ruang sidang parlemen langsung bergemuruh tepuk tangan ketika Takaichi memberikan suaranya, dan kembali disambut sorak sorai ketika hasil pemilihan diumumkan.

Kemenangan Takaichi sudah diprediksi sehari sebelumnya setelah LDP dan Partai Inovasi Jepang (Japan Innovation Party/JIP) menyepakati pembentukan koalisi. Kesepakatan itu memastikan dukungan mayoritas di parlemen dan mematahkan potensi perlawanan dari blok oposisi yang bersatu.

Seusai pemilihan, Takaichi langsung bergerak cepat menyusun kabinet barunya. Meski JIP menjadi mitra koalisi, tidak ada satu pun anggotanya yang diperkirakan akan menempati kursi menteri dalam pemerintahan baru.

Menurut laporan sejumlah media Jepang, beberapa pesaing Takaichi dalam pemilihan ketua LDP sebelumnya kemungkinan akan menempati posisi penting di kabinet. Yoshimasa Hayashi, Shinjiro Koizumi, dan mantan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi disebut-sebut sebagai kandidat kuat.

Hayashi yang sebelumnya menjabat juru bicara pemerintah dan Koizumi yang memegang posisi menteri pertanian diketahui telah mundur dari kabinet pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Shigeru Ishiba,

Dalam kampanyenya, Takaichi sempat berjanji akan menunjuk lebih banyak anggota parlemen perempuan di kabinetnya. Janji itu diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat representasi perempuan di politik Jepang yang selama ini menjadi isu sensitif.

Sementara itu, Takashi Endo, kepala urusan parlemen dari JIP sekaligus arsitek utama kesepakatan koalisi, disebut akan ditunjuk sebagai penasihat khusus perdana menteri.

Takaichi bukan sosok baru di dunia politik Jepang. Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, ia dikenal sebagai mantan Menteri Urusan Dalam Negeri dan Keamanan Ekonomi serta telah mengabdi hampir 30 tahun di Majelis Rendah Jepang. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |