Ilustrasi(Antara)
TIM produksi Trans7 akhirnya mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur. Mereka menyampaikan permintaan maaf atas tayangan program Xpose Uncensored yang dinilai melecehkan kyai sepuh KH Anwar Mansur.
Permintaan maaf tersebut disampaikan oleh Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, bersama Prof Mohammad Nuh yang merupakan Mantan Ketua Dewan Pers. Mereka diterima salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo KH Abdul Muid Shohib, bersama sejumlah pengurus pondok.
Awak media tidak diperkenankan masuk dalam ruangan pertemuan tersebut. Pertemuan dilakukan hampir tiga jam. Pihak Ponpes Lirboyo hanya mendengarkan paparan dan permintaan maaf pihak Trans7.
“Tim Trans7 datang meminta maaf atas tayangan dalam program Xpose Uncensored beberapa hari yang lalu. Mereka mengakui ada kekeliruan yang menyinggung kyai sepuh Lirboyo,” ujar KH Abdul Muid Shohib dihadapan awak media usai pertemuan, Rabu (15/10).
Dalam pertemuan itu pihak Trans7 mengakui adanya kekeliruan dalam tayangan yang menyinggung nama besar KH Anwar Mansur dan kalangan pesantren.
Meskipun permintaan maaf datang langsung oleh Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, pihak Ponpes Lirboyo tidak serta merta menerima permintaan maaf tersebut.
“Kami tidak dalam posisi memaafkan, karena yang disinggung dalam tayangan itu adalah Kiai Sepuh KH Anwar Mansur. Kami hanya berharap Pak Chairul Tanjung berkenan sowan langsung ke Lirboyo,” tegas KH Abdul Muid Shohib.
Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, usai pertemuan enggan menjawab pertanyaan wartawan. (FL/E-4)


















































