Petenis Inggris Emma Raducanu(AFP/Clive Brunskill/Getty Images/)
PETENIS Inggris Emma Raducanu memutuskan mengakhiri musim 2025 lebih awal setelah mundur dari dua turnamen WTA di Tokyo dan Hong Kong karena sakit.
Ia akan memulai persiapan pramusim bersama pelatih Francisco Roig, yang dipastikan melanjutkan kerja sama hingga 2026.
Perwakilan Raducanu dan sumber dekat Roig mengonfirmasi bahwa kontrak kerja sama keduanya diperpanjang dari rencana awal yang berakhir pada 2025.
Raducanu mengalami gangguan kesehatan sejak pekan lalu dan terpaksa menghentikan pertandingan saat menghadapi Ann Li di ajang Wuhan Terbuka, Selasa (7/10), setelah sempat mendapat pemeriksaan tekanan darah di tengah cuaca panas dan lembap.
Ketika itu, Raducanu tertinggal 1-6 dan 1-4 sebelum memutuskan mundur. Kondisi serupa juga terjadi pada laga sebelumnya di Ningbo Terbuka, ketika ia kalah tiga set dari Zhu Lin.
Petenis berusia 22 tahun itu menutup musim di peringkat ke-29 dunia, posisi yang berpotensi membuatnya menjadi unggulan pada Australia Terbuka 2026, kecuali jika posisinya tergeser dalam beberapa pekan mendatang.
Musim ini menjadi tahun paling produktif dalam kariernya setelah ia memainkan 50 pertandingan dalam satu musim untuk pertama kali.
Raducanu sempat menghadapi insiden pada Februari di Dubai Tennis Championships, ketika seorang pria menunjukkan perilaku obsesif terhadapnya dan mengikuti beberapa turnamennya.
Dalam pertandingan melawan Karolina Muchova, Raducanu sempat menangis dan melapor kepada wasit sebelum pria tersebut dikenai perintah penahanan oleh otoritas Dubai.
Sejak insiden tersebut, Raducanu tampil lebih konsisten dengan sejumlah kemenangan atas lawan yang berada di peringkat selevel atau di bawahnya Namun, ia masih kesulitan mencatat kemenangan atas petenis papan atas dunia.
Roig, mantan pelatih Rafael Nadal, menilai Raducanu perlu lebih agresif dan percaya pada kemampuan menyerangnya. Sejak keduanya bekerja sama pada Agustus, performa Raducanu dinilai mengalami peningkatan.
Dalam beberapa turnamen terakhir, ia sempat memiliki peluang match point melawan juara Wimbledon Barbora Krejcikova dan petenis peringkat lima dunia Jessica Pegula sebelum kalah di set penentuan. (Ant/Z-1)


















































