Rumah Tua di Pecinan Semarang Roboh Dihantam Hujan Deras, Satu Keluarga Jadi Korban

12 hours ago 2
Rumah Tua di Pecinan Semarang Roboh Dihantam Hujan Deras, Satu Keluarga Jadi Korban Proses evakuasi 4 korban rumah di Kawasan Pecinan Semarang yang roboh Selasa (28/10) sekitar pukul 23.53 WIB berlangsung dramatis dan mencekam.(MI/Akhmad Safuan)


HUJAN deras yang mengguyur Kota Semarang sepanjang hari membawa kabar duka. Sebuah rumah berusia tua di kawasan Pecinan, tepatnya di Gang Buntu, Jalan Pedamaran, roboh pada Selasa (28/10) sekitar pukul 23.53 WIB. 

Insiden tragis tersebut menimpa satu keluarga. Empat penghuni dilaporkan tertimbun reruntuhan bangunan, sementara satu orang ditemukan meninggal dunia.

Para korban diketahui bernama Syahrul Adji Pramuda (20), Yuanita Atia Eka (7), Arsyad Ikwan Setiawan (4), serta Mega Gita Safitri (28) yang meninggal dunia.

Pantauan Media Indonesia hingga Rabu (29/10), ratusan warga masih memadati lokasi kejadian untuk menyaksikan proses evakuasi reruntuhan bangunan bersejarah yang ambruk tersebut.

Tim SAR Semarang yang mendapat bantuan dari warga sekitar berhasil mengevakuasi sebagian besar korban dari puing-puing bangunan. Namun, satu orang ditemukan meninggal dunia sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa robohnya rumah tua tersebut sontak mengagetkan warga sekitar yang sedang beristirahat. Salah seorang saksi mata, Sarino (63), mengaku terkejut saat bangunan besar itu tiba-tiba ambruk. “Rumah bangunan besar dan permanen itu tiba-tiba runtuh,” ujar Sarino.

Hal senada disampaikan oleh Nur Kholis (55), warga setempat. Ia menuturkan bahwa sepanjang hari Kota Semarang diguyur hujan deras hingga menyebabkan genangan di berbagai titik, termasuk kawasan Pecinan.

“Bangunan sudah tua tidak kuat menahan curah hujan,” tambahnya.

Nur Kholis juga menggambarkan suasana panik sesaat setelah rumah tersebut roboh. Menurutnya, warga segera berupaya memberikan pertolongan sambil menghubungi pihak kepolisian dan SAR Semarang untuk meminta bantuan.

Proses evakuasi berjalan cukup sulit

Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Budiono, menyatakan pihaknya segera menurunkan puluhan personel setelah menerima laporan warga. Kondisi gelap dan sempitnya jalan di kawasan gang membuat proses evakuasi berjalan cukup sulit.

“Mereka merupakan satu keluarga yang tinggal di rumah tersebut,” ujarnya.

Setelah beberapa jam melakukan upaya pembersihan puing tembok, tim SAR akhirnya berhasil mengevakuasi empat korban dengan kondisi tiga orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.

Budiono menambahkan, seluruh korban baik yang luka maupun meninggal dunia telah dibawa ke RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RS Hermina Pandanaran. (AS/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |