
PELATIH Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan penurunan performa Rasmus Hojlund bukanlah kesalahan sang striker muda, dan mengeklaim bahwa tim secara kolektif harus memikul tanggung jawab.
Lebih banyak peluang yang gagal dalam kekalahan kandang United 0-1 di Liga Inggris oleh Wolverhampton Wanderers pada hari Minggu (20/4) membuat pemain berusia 22 tahun asal Denmark itu hanya mencetak satu gol untuk klubnya dalam 28 pertandingan di semua kompetisi.
Hojlund kesulitan mencetak gol secara reguler sepanjang musim, membuat banyak pihak mempertanyakan mengapa klub membayar Atalanta sebesar 72 juta poundsterling untuknya dua tahun lalu.
"Saya pikir jika Anda melihat pertandingan, kami memiliki beberapa pemain yang melewatkan peluang besar, bukan hanya Rasmus," kata Amorim dikutip dari Channel News Asia.
"Tapi bagi Rasmus, permainannya adalah mencetak gol karena dia adalah seorang striker. Tetapi ini adalah masalah tim. Tim kami harus mencetak lebih banyak gol, bukan hanya Rasmus yang melewatkan peluang."
"Satu-satunya cara yang saya tahu adalah melatihnya, menunjukkan kepadanya video. Dia perlu mencetak gol, dia tidak akan mencetak gol jika dia keluar. Jadi saya mencoba mengaturnya selama pertandingan."
The Red Devils kalah 0-1 lewat gol yang dillesakkan Pablo Sarabia di menit 77. MU, pemilik 20 gelar Liga Inggris turun ke peringkat 14 klasemen dengan nilai 38, setelah menelan kekalahan ke-15 di liga musim ini, kekalahan terbanyak dalam satu musim sejak 1989-1990. Torehan poin MU itu disamai oleh Wolves yang kini naik ke peringkat ke-15.
"Kami mengatakan kepada para penggemar apa adanya: bahwa kami kekurangan banyak hal dalam tim kami, bahwa kami melewatkan banyak peluang," kata Amorim.
"Jika kami tidak mencetak gol, kami tidak akan menang. Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan dan fokus untuk meningkatkan tim, dan selangkah demi selangkah, dan memahami hingga akhir liga akan seperti ini dan kami melakukan sesuatu." (Ndf/I-1)