Ruang Kelas Diterjang Longsor, Siswa MTS Al Mubarkah Belajar secara Daring

3 hours ago 2
Ruang Kelas Diterjang Longsor, Siswa MTS Al Mubarkah Belajar secara Daring Bangunan kelas Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al Mubarkah di Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat yang terdampak tanah longsor.(MI/DEPI GUNAWAN)

SISWA Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al Mubarkah di Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa melaksanakan pembelajaran secara daring.

Hal itu terjadi pasca bencana longsor yang menimpa Ponpes Attohiriyah pada Minggu (26/10) sore. Selain tempat santri mondok, empat ruang kelas juga rusak tertimpa material bangunan, sehingga para siswa MTS Al Mubarkah tak punya ruang belajar.

Agar tak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) merekomendasikan dilaksanakan sacara daring.

"Kita rekomendasikan siswa melaksanakan pembelajaran secara daring. Kemarin yang terdampak ada 4 ruang kelas rusak parah, tak bisa dipakai lagi," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bandung Barat, Deden Sarip, Selasa (28/10).

Kemenag telah berkoordinasi dengan pemilik Yayasan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mencari solusi keberlangsungan pendidikan para siswa, salah satunya menjalankan KBM secara daring karena ruang kelas rusak serta lokasi sekolah masih rawan longsor susulan.

"Kemarin informasi dari BPBD udah ada retakan di bagian atas tebing. Jadi untuk mencegah korban jiwa lagi, kita rekomendasikan daring, sampai sudah ada kepastian ini tidak ada pergerakan tanah lagi," terangnya.


10 tahun


Ia menyebutkan, MTS Al Mubarkah telah beroperasi lebih dari 10 tahun membantu pendidikan masyarakat di sekitar. Saat ini memiliki siswa sebanyak 84 orang.

Pihaknya berjanji bakal memprioritaskan pembangunan kelas MTS yang terkena dampak longsor. Namun, keputusan membangun ulang bangunan sekolah akan ditetapkan setelah keluar kajian Badan Geologi bahwa lokasi tersebut aman dari pergerakan tanah lanjutan.

"Tindak lanjut ke depan kita masih menunggu arahan dari BPBD, karena mereka mau minta Badan Geologi cek keamanan kontur tanah di lokasi. Apakah masih memungkinkan dibagun lagi ruang kelas atau mesti dipindahkan ke tempat lain," jelasnya.

Sebelumnya, hujan deras pada Minggu sore memicu tanah longsor yang menimpa bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Attohiriyah di Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah.

Akibat peristiwa tersebut, seorang santriwati berusia 15 tahun meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan bangunan.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |