Ilustrasi(Dok Freepik)
RSUP Prof. Ngoerah Denpasar memulangkan tiga dokter koasistensi atau dokter muda dari Universitas Udayana (Unud) yang diduga terlibat dalam kasus perundungan Timothy Anugerah Saputra. Timothy yang baru berusia 22 tahun dan merupakan mahasiswa Unud diduga meninggal dunia diduga akibat bunuh diri.
Menjaga Etika dan Komitmen
Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUP Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, menjelaskan bahwa tindakan tersebut diambil demi menjaga etika dan komitmen sebagai rumah sakit pendidikan.
"Kami bukannya mau mendahului penyelidikan dari kepolisian dan Unud, tapi ada dugaan dari bukti tangkapan layar ternyata ada tiga orang yang saat ini sedang Coass di RSUP Ngoerah Denpasar ikut melakukan perundungan. Kami kembalikan ke Unud dokternya, dan silakan Unud untuk berproses," ujarnya.
Status Ketiga Terduga Pelaku
Ketiga dokter koas berinisial CA, EG, dan JH telah dipulangkan ke Unud sejak pekan lalu. Menurut dr. Sudana, meski sempat viral di media sosial bahwa ketiganya bekerja di RSUP Ngoerah, sebenarnya status mereka masih sebagai peserta didik (co-assistant/coass).
“Kami tegaskan bahwa ketiganya bukan karyawan RSUP Ngoerah Denpasar, melainkan baru merupakan dokter Coass dan kami sudah kembalikan ketiganya ke Unud,” tambahnya.
Profesionalisme RS Pendidikan
Langkah tersebut menegaskan komitmen RSUP Ngoerah dalam menciptakan lingkungan belajar yang etis dan profesional, serta menjaga nama baik institusi dan mitra pendidikan.
Sebelumnya, publik Bali dihebohkan dengan kematian Timothy, mahasiswa Sosiologi FISIP Unud semester VII yang ditemukan meninggal setelah diduga melompat dari lantai empat gedung kampus pada 15 Oktober 2025. Ayah korban, Lukas Triana Putra, telah melaporkan kasus ini ke Polresta Denpasar dan meminta pengusutan tuntas atas kematian anaknya.
Dugaan perundungan semakin menguat setelah beredar tangkapan layar grup WhatsApp yang menunjukkan komentar negatif terhadap korban, termasuk dari tiga dokter koas tersebut. (OL/E-4)


















































